PEREKONOMIAN INDONESIA

Jokowi: Inflasi Rendah Bisa Jaga Daya Beli Masyarakat Jelang Lebaran

Redaksi DDTCNews
Rabu, 05 April 2023 | 13.39 WIB
Jokowi: Inflasi Rendah Bisa Jaga Daya Beli Masyarakat Jelang Lebaran

Presiden Jokowi didampingi Mendag Zulkifli Hasan meninjau harga pangan di Pasar Rawamangun, Jakarta, Rabu (05/04/2023). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini tingkat inflasi yang terkendali bisa membantu memulihkan daya beli masyarakat. Harga-harga bahan pokok yang mengalami penurunan, ujarnya, justru bisa mendorong aktivitas belanja masyarakat selama periode Ramadan dan Lebaran tahun ini. 

Dalam kunjungannya di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Jokowi menemukan nyaris seluruh bahan pokok mengalami penurunan harga. Kenaikan harga hanya terjadi pada segelintir bahan pokok, salah satunya adalah daging sapi. 

"Ini mendekati Lebaran. Urusan stok tidak masalah, harga juga malah turun. Sesuai dengan pantauan BPS memang terjadi deflasi. Harga banyak yang turun akan perkuat daya beli rakyat," kata Jokowi, Rabu (5/4/2023). 

Diberitakan sebelumnya, tingkat inflasi pada Maret 2023 tercatat hanya sebesar 4,97%. Angka tersebut melambat secara signifikan bila dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang mencapai 5,47%.

Menurut Badan Kebijakan Fiskal (BKF), perlambatan laju inflasi disebabkan oleh pengendalian harga pangan yang dilakukan oleh pemerintah menjelang Ramadan.

"Peran Badan Pangan Nasional (Bapanas) sangat krusial, terutama dalam memastikan kecukupan dan ketersediaan pasokan berbagai bahan pangan pokok," tulis BKF dalam keterangan resminya.

Melalui upaya-upaya yang telah dilakukan, BKF menyebutkan, inflasi kelompok harga pangan bergejolak atau volatile food tercatat melambat dari 7,62% pada Februari 2023 menjadi 5,83%.

Pemerintah mengaku akan terus menjaga stabilitas harga pangan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri lewat berbagai intervensi seperti operasi pasar, pasar murah, penguatan stok, serta peningkatan kelancaran distribusi pasokan.

Bantuan sosial (bansos) beras juga digulirkan sejak akhir Maret guna mengendalikan tekanan harga pada pasar domestik serta meningkatkan akses masyarakat terhadap produk pangan. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.