Warga berjalan melintasi ornamen berbagai shio saat mengunjungi Petak Enam Di Chandra di kawasan Glodok, Jakarta, Minggu (22/1/2023). Kawasan destinasi kuliner tersebut ramai didatangi pengunjung pada perayaan Tahun Baru Imlek 2574. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
JAKARTA, DDTCNews - Masyarakat kembali diingatkan agar tetap mewaspadai penipuan yang mengatasnamakan petugas bea dan cukai ketika libur Tahun Baru Imlek.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan DJBC Hatta Wardhana mengatakan momen liburan seperti Tahun Baru Imlek biasanya diramaikan dengan berbagai promosi dan diskon. Namun, lanjutnya, kesempatan tersebut juga dapat dimanfaatkan pelaku penipuan untuk menjerat korban.
"Pada intinya pelaku menawarkan barang dengan harga tidak wajar yang kemudian diikuti pemberitahuan kewajiban pembayaran tagihan bea masuk, cukai, atau pajak," katanya, dikutip pada Senin (23/1/2023).
Hatta mengatakan modus penipuan yang mengatasnamakan DJBC sangat beragam. Meski demikian, tetap ada beberapa ciri untuk mengenali modus penipuan tersebut.
Modus yang paling marak yakni belanja online yang menawarkan barang dengan harga murah di situs e-commerce bodong. Pada modus ini, biasanya pelaku akan meminta uang tambahan karena barangnya masih ditahan petugas DJBC.
Menurutnya, penipuan tersebut juga kerap disertai ancaman disertai perintah pembayaran tagihan ke rekening pribadi dalam batas waktu yang sempit untuk menyelesaikan tagihan.
Selain belanja online, modus lain yang sering ditemui yakni modus barang lelang, modus romansa, dan modus barang diplomatik.
Hatta kemudian membagikan tips agar masyarakat terhindar dari modus penipuan mengatasnamakan bea dan cukai sehingga tetap bisa hoki dalam berbelanja. Pertama, berbelanja online hanya pada toko yang terpercaya atau marketplace terdaftar.
Kedua, memahami cara kerja DJBC karena pemeriksaan hanya dilakukan terhadap barang impor. Ketiga, status pengiriman barang dari luar negeri dapat dicek pada situs www.beacukai.go.id/barangkiriman.
Keempat, tidak mentransfer uang ke nomor rekening pribadi karena pembayaran bea masuk dan pajak untuk penerimaan negara selalu menggunakan kode billing.
Kelima, tidak panik dan segera melapor jika menemui indikasi penipuan dengan menghubungi contact center Bravo Bea Cukai 1500225 dan email [email protected]. Masyarakat juga dapat menghubungi DJBC melalui berbagai akun resmi di media sosial.
Hatta menambahkan penipuan yang mengatasnamakan petugas bea dan cukai biasanya meningkat saat akhir pekan dan menjelang hari libur nasional. Misalnya pada Desember 2022 yang terdapat momen libur Natal dan akhir tahun, DJBC mencatat ada 543 aduan penipuan dengan total kerugian sekitar Rp733 juta.
"Siapa pun bisa menjadi korban penipuan. Kami harap masyarakat dapat berhati-hati dan tidak segan untuk berkomunikasi dengan Bea Cukai guna mempersempit ruang gerak pelaku dan mencegah penipuan terjadi," ujarnya. (sap)