Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta para pelaku profesi keuangan untuk turut terlibat dalam menjaga perekonomian nasional dari berbagai tantangan, baik dari dalam negeri maupun global.
Sri Mulyani mengatakan dunia saat ini dihadapkan pada berbagai ketidakpastian yang berdampak pada ekonomi. Menurutnya, tantangan juga akan terjadi pada masa mendatang sehingga memerlukan kerja sama semua pihak untuk mengantisipasinya.
"Ini adalah sebuah tantangan yang tidak mudah. Saya ingin mengajak seluruh profesi keuangan untuk ikut bersama-sama menjaga sektor keuangan dengan bersikap waspada dan profesional," katanya dalam pembukaan Profesi Keuangan Expo 2022, Senin (10/10/2022).
Sri Mulyani menuturkan pandemi Covid-19 memberikan dampak besar terhadap kondisi kesehatan dan ekonomi masyarakat. Setelah pandemi, dunia juga harus bersiap menghadapi tantangan berupa perkembangan teknologi digital yang pesat dan perubahan iklim.
Dia menilai pandemi telah mengajarkan pentingnya langkah preventif untuk mengantisipasi setiap ancaman yang muncul pada masa depan. Dalam hal ini, Indonesia juga harus bersiap melalui upaya transformasi digital dan transisi energi berkelanjutan.
Menkeu memandang ekonomi digital dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara, yaitu mencapai US$70 miliar dan diperkirakan menembus US$146 miliar pada 2025.
Di sisi lain, 40% pangsa pasar ekonomi digital Asia Tenggara juga ada di Indonesia. Dengan potensi itu, ekonomi digital perlu dikembangkan melalui pelibatan potensi penduduk usia produktif sehingga akan tercipta peningkatan daya tahan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Sri Mulyani juga menyoroti pentingnya membangun kesadaran tentang ekonomi yang berkelanjutan. Menurutnya, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan telah dan sedang terus diupayakan oleh negara di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
"Perkembangan dunia yang akan sangat bergejolak atau volatile tentu perlu kita waspadai, tetapi tidak berarti kita gentar," ujarnya.
Penyelenggaraan Profesi Keuangan Expo 2022 menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) yang melibatkan kolaborasi dan sinergi dari sebanyak 13 asosiasi profesi keuangan.
Acara tersebut diharapkan mampu mendekatkan profesi keuangan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat umum seperti pelaku usaha, pengguna jasa profesi keuangan, instansi pemerintah pusat/daerah, dan akademisi. (rig)