Cerah Bangun.
JAKARTA, DDTCNews - Panelis seleksi wawancara Komisi Yudisial (KY) menyelenggarakan wawancara terhadap calon hakim agung (CHA) tata usaha negara (TUN) khusus pajak Cerah Bangun pada hari ini, Senin (25/4/2022).
Dalam wawancara tersebut, Cerah menjelaskan visi misinya apabila menjabat sebagai Hakim Agung TUN Pajak. Menurutnya, seorang hakim agung harus imparsial, tak berpihak, netral, serta mengedepankan prinsip peradilan yang cepat, murah, dan sederhana dalam memutus suatu perkara.
"Seandainya sebagai hakim agung maka untuk mewujudkan keputusan yang berkeadilan, berkepastian, dan berkemanfaatan, harus terus-menerus menggali nilai-nilai yang tumbuh di dalam masyarakat," katanya, Senin (25/4/2022).
Cerah menambahkan dirinya juga akan lebih mendahulukan kepentingan negara dibandingkan dengan kepentingan perseorangan atau korporasi.
"Kalau dihadapkan dengan 2 kepentingan antara negara dan perseorangan maka sesungguhnya yang diutamakan adalah kepentingan negara. Bukan kepentingan pemerintah dalam konteks ini, tetapi negara," ujarnya.
Cerah juga menilai putusan MA harus menjadi landmark decision, referensi, dan acuan bagi seluruh lembaga peradilan dan juga eksekutif. Harapannya, tujuan peradilan yang cepat, sederhana, dan murah dapat terwujud secara penuh.
"Harapannya kalau sudah ada putusan MA maka itu menjadi rujukan sehingga jumlah sengketa pun akan berkurang," tuturnya.
Cerah juga mendukung e-Court yang telah diluncurkan oleh MA. Pemanfaatan teknologi diharapkan dapat mempercepat penyelesaian putusan yang saat ini memerlukan waktu 250 hari bisa dipangkas menjadi lebih singkat dari 100 hari.
Tambahan informasi, masyarakat dapat menyaksikan proses seleksi wawancara secara live melalui laman YouTube yang telah disediakan oleh KY di sini. (rig)