KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Produksi Kendaraan Listrik, Jokowi Janjikan Insentif

Dian Kurniati
Rabu, 16 Maret 2022 | 15.48 WIB
Dorong Produksi Kendaraan Listrik, Jokowi Janjikan Insentif

Presiden Joko Widodo dalam acara peresmian pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan mobil listrik IONIQ 5

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemerintah berkomitmen untuk mendukung investasi industri mobil listrik beserta komponennya.

Jokowi mengatakan investasi diperlukan untuk mendorong sektor industri otomotif, terutama mobil listrik, di Indonesia. Menurutnya, bentuk dukungan pemerintah akan diberikan dalam bentuk insentif dan kemudahan regulasi.

"Pemerintah akan terus mendorong peningkatan local contain kendaraan listrik dengan memberikan insentif dan memangkas berbagai hambatan regulasi sehingga industri hulu kendaraan listrik juga akan tumbuh," katanya, Rabu (16/3/2022).

Jokowi mengaku senang menghadiri peluncuran mobil listrik IONIQ 5 karena sejalan dengan upaya pemerintah melakukan transisi besar-besaran dari mobil berbahan bakar fosil menjadi mobil listrik yang ramah lingkungan.

Mobil tersebut juga menjadi mobil listrik pertama yang diproduksi di Indonesia guna memenuhi pasar dalam negeri atau ekspor.

Presiden menambahkan kendaraan listrik akan didorong untuk menjadi moda transportasi utama ke depannya, termasuk di Ibu Kota Nusantara. Dia juga berharap Indonesia menjadi pemain penting dalam global supply chain di industri mobil listrik.

Menurutnya, Indonesia memiliki sumber daya mineral yang dapat mendukung pengembangan mobil listrik. Misal, nikel dan kobalt sebagai material baterai litium, bauksit untuk kerangka mobil listrik, serta tembaga untuk baterai dan sistem kabel pada mobil listrik.

Untuk mendukung sektor industri kendaraan listrik, pemerintah juga turut mendorong hilirisasi bahan-bahan mineral mentah. Menurut Jokowi, tahun ini akan menjadi momentum penting pengembangan baterai litium untuk kendaraan listrik.

Beberapa investor akan memulai proses konstruksi untuk dapat mengolah nikel dan kobalt menjadi bahan material baterai litium. Pada 2024, ditargetkan mobil listrik yang diproduksi di Indonesia sudah menggunakan baterai listrik dan komponen penting dari dalam negeri.

"Pemerintah akan selalu mendukung tiap investasi kendaraan listrik di Indonesia dan pengembangan industri hulunya, terutama industri baterai," ujarnya. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Facebook DDTC
Twitter DDTC
Line DDTC
WhatsApp DDTC
LinkedIn DDTC
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.