APBD 2025

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pemda Diingatkan Percepat Realisasi APBD

Redaksi DDTCNews
Rabu, 14 Mei 2025 | 12.00 WIB
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pemda Diingatkan Percepat Realisasi APBD

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan pemerintah daerah untuk mempercepat realisasi APBD 2025.

Tito mengatakan percepatan realisasi APBD berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Sebab, belanja daerah dapat meningkatkan jumlah uang yang beredar sehingga daya beli masyarakat menguat.

"Selain itu, belanja pemerintah juga berperan sebagai penggerak bagi tumbuhnya sektor swasta," katanya dikutip pada Rabu (14/5/2025).

Tito mengatakan realisasi belanja APBD di seluruh daerah di Indonesia hingga April 2025 senilai Rp214,88 triliun atau setara 15,44% dari pagu yang ditetapkan. Secara persentase, realisasi tersebut lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 16,32% dari target.

Di sisi lain, realisasi pendapatan daerah hingga April 2025 senilai Rp292,75 triliun atau 21,88% dari target.

Dia kemudian memaparkan realisasi APBD 2025 yang sangat beragam di antara pemerintah daerah. Di level provinsi, ada daerah dengan realisasi pendapatan daerah sudah mencapai 39% dari target, tetapi ada pula yang hanya 7,24%.

Provinsi dengan realisasi pendapatan daerah tertinggi yakni Papua Tengah sebesar 39,08%, diikuti Kalimantan Barat 35,92%, Jawa Barat 32,94%, dan Sumatera Utara 30,65%. Sementara itu, provinsi dengan pendapatan terendah adalah Papua Pegunungan yang hanya 7,24%, disusul Lampung 8,83%, Papua Barat Daya 9,25%, dan Bengkulu 9,85%.

Mengenai belanja daerah, provinsi dengan realisasi terbesar yakni Jawa Barat sebesar 21,91%, Daerah Istimewa Yogyakarta 21,73%, Sumatera Utara 20,64%, dan Banten 20,16%. Adapun untuk provinsi dengan realisasi belanja daerah terendah antara lain Papua Tengah sebesar 4,69%, Lampung 5,67%, Papua Selatan 5,9%, dan Papua Barat 6,88%.

Tito mengapresiasi daerah-daerah dengan realisasi APBD yang termasuk kategori tertinggi. Dia pun berharap daerah dengan realisasi APBD rendah segera mengejar ketertinggalannya.

"Ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah masing-masing," ujarnya. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.