Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi video, Kamis (6/1/2022).
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan pemerintah berencana menjadikan Indonesia sebagai hub produksi vaksin di kawasan Asia Tenggara.
Retno menuturkan diplomasi perihal kesehatan masih akan menjadi prioritas pemerintah pada tahun ini. Menurutnya, Indonesia akan terus berupaya mendorong pemerataan vaksin Covid-19 bagi semua negara.
"Indonesia harus mampu memproduksi vaksin sendiri dan dapat menjadi hub produksi vaksin di kawasan," katanya melalui konferensi video, Kamis (6/1/2022).
Retno menuturkan kerja sama jangka panjang diperlukan, termasuk dalam hal penguatan infrastruktur dan distribusi produk kesehatan seperti obat-obatan dan vaksin. Untuk itu, Indonesia harus mampu membuat obat sendiri dan penuhi bahan baku obat, tidak hanya vaksin.
Dia menambahkan pengembangan dan jejaring manufaktur vaksin akan terus didorong pemerintah melalui Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi atau Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).
Di tingkat global, arsitektur kesehatan dunia juga perlu diperkuat agar lebih siap menghadapi berbagai ancaman di bidang kesehatan. Hal tersebut juga selaras dengan salah satu prioritas Indonesia sebagai Presidensi G-20.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), terdapat 41 negara dengan tingkat vaksinasi belum 10% dan 98 negara dengan tingkat vaksinasi kurang dari 40%. Indonesia pun mendorong penguatan peran WHO dalam mengoordinasikan aksi global di bidang kesehatan.
Di Indonesia, cakupan vaksinasi Covid-19 telah mencapai 40% dari populasi hingga 22 Desember 2021 atau sesuai dengan target dari WHO.
"Indonesia menilai pentingnya sebuah pandemic treaty yang baru sehingga dunia dapat lebih siap menghadapi pandemi. Indonesia siap berkontribusi secara konstruktif dalam negosiasi pandemic treaty tersebut," ujarnya.
Retno menambahkan diplomasi ekonomi juga akan terus diperkuat pada 2022. Menurutnya, upaya pemulihan ekonomi dapat dilakukan tanpa mengorbankan aspek kesehatan, serta memperhatikan lingkungan hidup dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). (rig)