Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Hadiyanto dalam paparannya di APBN Kita. (tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menyampaikan perbaikan kinerja penerimaan pajak menjadi salah satu faktor yang menurunkan sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa).
Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Hadiyanto mengatakan Silpa APBN sampai dengan akhir November 2021 sejumlah Rp31,6 triliun. Jumlah tersebut turun signifikan dari periode sama tahun lalu yang senilai Rp216,4 triliun.
"Proyeksi Silpa 2021 akan turun signifikan dibandingkan 2020 karena adanya perbaikan kinerja APBN," katanya dalam konferensi pers APBN Kita dikutip pada Rabu (22/12/2021).
Hadiyanto memproyeksikan Silpa pada tutup tahun fiskal 2021 berada pada kisaran Rp20 triliun. Menurutnya, Kemenkeu akan terus memantau perkembangan Silpa sampai akhir Desember 2021.
Dia menyatakan terdapat 2 faktor yang membuat Silpa dapat ditekan pada tahun ini. Pertama, membaiknya realisasi pendapatan negara. Menurutnya, pendapatan yang membaik tidak lepas dari proses pemulihan ekonomi nasional. Salah satu komponen pendapatan yang meningkat pada tahun ini adalah penerimaan pajak.
Faktor kedua, makin akuratnya serapan belanja pada akhir tahun. Kedua faktor tersebut menjadi bagian dari agenda konsolidasi fiskal yang dilakukan pemerintah.
"Masih ada potensi penurunan karena memang penerimaan yang lebih banyak dan belanja makin akurat direalisasikan pada akhir tahun. Jadi kinerja ekonomi membaik dan penerimaan ikut membaik membuat kualitas Silpa makin baik," ujarnya. (sap)