Desain meterai tempel yang baru. (Foto: DJP)
JAKARTA, DDTCNews - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) mengatakan masyarakat harus jeli dalam membedakan meterai tempel asli dengan meterai palsu.
Direktur Operasi Peruri Saiful Bahri mengatakan cara mengidentifikasi meterai asli tidak jauh berbeda dengan cara identifikasi uang kertas asli. Dia menjelaskan untuk uang kertas harus dilihat, diraba dan diterawang. Sementara untuk meterai tempel dilihat, diraba dan digoyang.
"Soal modus pemalsuan meterai yang makin hari makin kreatif dan modus baru pemalsuan meterai yang baru diluncurkan maka seluruh masyarakat perlu tahu bagaimana bedakan meterai asli dengan yang palsu," katanya dalam konferensi pers pemalsuan meterai tempel, Rabu (17/3/2021).
Indikator pertama untuk membedakan meterai asli dengan palsu adalah dengan cara dilihat. Pada cara ini akan terlihat perbedaan detail meterai asli dengan yang palsu yakni pada porporasi atau lubang dalam meterai tempel yang mempunyai tiga bentuk yaitu bulat, oval dan bintang.
Kemudian, indikator kedua untuk membedakan meterai tempel asli dengan meterai palsu adalah dengan diraba. Pada struktur meterai asli akan terasa kasar dan hal tersebut tidak dimiliki oleh meterai tempel palsu.
"Jadi yang tidak bisa dipalsukan itu porporasi cukup spesifik dan saat diraba akan terasa kasar karena menggunakan alat khusus," terangnya.
Kemudian indikator ketiga adalah dengan menggoyang meterai tempel. Pada meterai asli saat digoyang akan terjadi perubahan warna. Selain itu, jika dilihat lebih detail lagi saat digoyang meterai tempel akan terlihat logi DJP, Garuda Pancasila dan lambang Kemenkeu.
"Jadi saat digoyang terjadi perubahan warna atau colour shifting. Kemudian dari ornamen hologram juga untuk yang asli ada logo DJP, Garuda Pancasila dan logo Kemenkeu," imbuh Saiful. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.