Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman dalam peluncuran Sukuk Ritel Seri SR014, Jumat (26/2/2021). (foto: hasil tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri sukuk Ritel 019 (SR014) dengan imbal hasil atau kupon sebesar 5,47% per tahun.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman mengatakan SR014 tersebut akan menjadi instrumen investasi yang aman, menguntungkan, dan dapat dipesan masyarakat secara mudah melalui sistem online.
Menurutnya, SR014 juga menjadi bagian dari pemenuhan target pembiayaan APBN 2021. "Sebagai konsekuensi logis dari penambahan kebutuhan belanja yang meningkat sementara kinerja penerimaan masih dipengaruhi terbatasnya aktivitas ekonomi," katanya, Jumat (26/2/2021).
Luky menjelaskan pemerintah saat ini memperbesar belanja untuk bidang kesehatan, jaring pengaman sosial, insentif dunia usaha, serta memberikan dukungan sektoran kepada kementerian/lembaga dan pemda guna menangani dampak pandemi Covid-19.
Dalam pemenuhan pembiayaan APBN 2021, pemerintah akan mengoptimalkan berbagai sumber dengan tetap mempertimbangkan kondisi kas, penerimaan, dan kebutuhan belanja, biaya dan risiko utang, serta sentimen dan kondisi pasar keuangan baik global maupun domestik.
Luky menyebut pembiayaan APBN melalui utang salah satunya dilakukan dengan menerbitkan SBN ritel, baik yang konvensional maupun syariah. Pada 2021, pemerintah berencana menawarkan 6 seri SBN ritel, dengan seri pertama adalah ORI 019.
Dia menilai SBN ritel sangat cocok menjadi alternatif investasi syariah yang aman bagi masyarakat. Dengan berbagai kemudahan pemesanan SR014 yang melalui sistem online, instrumen itu juga sangat cocok untuk generasi milenial.
"Sistem SBN ritel online yang saat ini digunakan sangat relevan dan sesuai dengan karakteristik generasi milenial, yaitu ingin mudah dan praktis," ujar Luky.
Masyarakat dapat memesan SR014 mulai 26 Februari sampai dengan 17 Maret 2021. Penerbitan SR014 ditetapkan pada 24 Maret 2021 dalam bentuk tanpa warkat, serta dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
SR014 memiliki jangka waktu 3 tahun dengan jatuh tempo 10 Maret 2024. Investor bisa memesan dengan minimum Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar. Pemesanan SR014 dilakukan secara online melalui empat tahap.
Empa tahap itu antara lain registrasi/pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan setelmen. Pemesanan dan pembelian dilakukan melalui sistem elektronik yang disediakan 30 mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN. (rig)