Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (foto: Setkab)
JAKARTA, DDTCNewsāPemerintah berencana menawarkan berbagai insentif pajak untuk menarik perusahaan AS yang ingin merelokasi pabriknya dari China.
Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan pertemuan virtual dengan US-Asean Business Council, Jumat (12/6/2020). Menurutnya, insentif pajak merupakan salah satu cara utama pemerintah menarik investor.
āKami tetap fokus menarik investasi di berbagai sektor industri, terutama industri untuk substitusi impor, industri berorientasi ekspor, industri padat karya, dan industri produk berbasis teknologi tinggi,ā katanya.
Agus belum memerinci jenis insentif pajak yang akan ditawarkannya pada investor AS tersebut. Namun, ia mencontohkan insentif yang diberikan pemerintah di masa pandemi ini seperti pembebasan PPh Pasal 22 Impor dan diskon 30% angsuran PPh Pasal 25.
Menperin menilai Indonesia masih menjadi negara tujuan utama para investor yang ingin berekspansi di kawasan ASEAN. Dia juga mengklaim Indonesia akan mampu menjadi pusat manufaktur di kawasan ASEAN.
Alasannya, sebagian perusahaan skala besar saat ini telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk pasar global. Selain itu, Indonesia juga memiliki daya tarik berupa pasar yang sangat besar dengan bonus demografi hingga 2030.
Selain insentif pajak, Agus juga akan membangun 27 kawasan industri baru di Indonesia hingga 2024 untuk menarik minat para investor. Saat ini, telah terbangun 114 kawasan industri yang tersebar di berbagai daerah.
Di depan anggota US-Asean Business Council, Agus juga mengapresiasi para pengusaha AS yang turut menyediakan pelatihan, berbagi pengetahuan, dan mengembangkan wirausaha di Indonesia. Dia optimisis AS akan menjadi mitra bisnis penting bagi Indonesia.
Hal ini ditandai dengan peningkatan investasi dan kerja sama di antara pelaku industri kedua negara. Sepanjang periode 2013 sampai dengan 2017, penanaman modal AS di Indonesia diperkirakan telah menyentuh angka US$36 miliar.
"Perusahaan-perusahaan AS yang telah berkontribusi besar di Indonesia, di antaranya adalah perusahaan raksasa teknologi seperti IBM, HP, Microsoft, Facebook, Google dan Apple, yang menjadi kunci digitalisasi di Indonesia," ujarnya. (rig)