KEBIJAKAN FISKAL

Purbaya Klaim Bank Himbara Sudah Ngebut Salurkan Kredit Rp200 Triliun

Aurora K. M. Simanjuntak
Senin, 13 Oktober 2025 | 14.15 WIB
Purbaya Klaim Bank Himbara Sudah Ngebut Salurkan Kredit Rp200 Triliun
<p>Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kiri).&nbsp;FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.</p>

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengeklaim kinerja bank Himbara dalam menyerap suntikan dana pemerintah senilai Rp200 triliun sudah berjalan cukup baik hingga saat ini.

Purbaya mengungkapkan jajaran bank pelat merah itu sudah menyerap dana, lalu menyalurkannya sebagai kredit kepada nasabah atau konsumen. Beberapa bank bahkan meminta tambahan dana karena mampu mendorong penyaluran kredit.

"Bank-bank sudah pada ngebut lah. Saya pikir ada beberapa yang minta tambahan lagi. Jadi, mereka mampu menyalurkan dan harusnya mereka untung karena pasar kapitalnya lebih kecil dan volume kreditnya akan lebih besar," katanya, Senin (13/10/2025).

Untuk diketahui, menteri keuangan menarik saldo anggaran lebih (SAL) milik pemerintah senilai Rp200 triliun dari rekening di Bank Indonesia, kemudian menyuntikkan dana segar tersebut ke sistem perbankan milik negara.

Setiap bank himbara mendapatkan porsi suntikan dana yang berbeda. Secara terperinci, pemerintah menempatkan dana di Bank Mandiri, BRI dan BNI senilai Rp55 triliun. Sisanya, BTN mendapatkan dana senilai Rp25 triliun, dan BSI senilai Rp10 triliun.

Purbaya sebelumnya menyampaikan proses penyerapan dana cukup bagus. Dia juga melihat suku bunga kredit di perbankan turun cukup signifikan seiring dengan penyaluran kredit yang dilakukan bank himbara.

"Kalau saya lihat sih lumayan bagus penyerapannya. Misalnya, di Mandiri sudah 74%, BRI 62% disalurkan, BNI 50%, BTN 90% dan BSI 55%. Tapi yang jelas suku bunga di pasar sudah turun dengan signifikan," ujarnya.

Purbaya menilai kebijakan penempatan dana pemerintah ini dapat menjadi stimulan bagi pertumbuhan kredit perbankan, pertumbuhan uang primer atau base money dari nol persen menjadi 13,5%, serta penurunan bunga kredit. Menurutnya, serangkaian aspek ini berpotensi menggeliatkan ekonomi.

"Yang jelas suku bunga di pasar sudah turun dengan signifikan. Mungkin pertamanya deposito tapi pelan-pelan akan ke suku bunga kredit juga. Ini akan memicu pertumbuhan ekonomi dengan signifikan," tuturnya. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.