JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut coretax administration system memiliki banyak kelemahan dan keselahan desain.
Purbaya mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim dari luar Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melakukan analisis atas coretax.
"Ada salah desain. Coretax ada beberapa lapis yang ke customer, di dalamnya ada proses yang berlapis-lapis. Yang luar ini desainnya kurang sophisticated, terlalu menumpuk ketika input dalam jumlah banyak dia hang atau sistemnya down," ujar Purbaya dalam wawancara yang disiarkan oleh Garuda TV, dikutip pada Senin (13/10/2025).
Tak hanya itu, Purbaya mengeklaim hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa coretax tidak sepenuhnya aman sehingga masih rentan diretas.
"Kalau kita tes security-nya, dari 100 itu nilainya cuma 30. Artinya banyak dan gampang sekali untuk di-jam oleh orang lain. Saya enggak itu macet itu gara-gara kebanyakan orang masuk ke sistem atau ada orang yang mengganggu dari luar. Yang jelas, cybersecurity-nya akan kita perbaiki terus," ujarnya.
Purbaya mengatakan timnya telah melakukan analisis atas coretax dan bakal menyelesaikan perbaikan selambat-lambatnya pada akhir Oktober 2025.
"Jadi kita sedang memperbaiki itu, sekarang dalam proses. Saya perkirakan 2 minggu lagi dari sekarang sudah siap. Akhir Oktober ini," ujar Purbaya.
Sebagai informasi, coretax adalah sistem administrasi perpajakan yang dikembangkan oleh DJP guna menggantikan sistem sebelumnya, SIDJP. Coretax dikembangkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) 40/2018.
Meski sudah diluncurkan sejak awal tahun 2025, implementasi coretax masih diwarnai oleh beragam kendala hingga hari ini walau DJP sempat berkomitmen untuk memperbaiki seluruh bug pada Juli 2025. (dik)