PEREKONOMIAN INDONESIA

World Bank Proyeksi Utang Pemerintah Kembali Tembus 40% PDB Tahun Ini

Redaksi DDTCNews
Selasa, 29 April 2025 | 14.30 WIB
World Bank Proyeksi Utang Pemerintah Kembali Tembus 40% PDB Tahun Ini

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - World Bank memperkirakan rasio utang pemerintah akan kembali naik hingga mencapai 40% terhadap produk domestik bruto pada tahun ini.

World Bank dalam laporan The Macro Poverty Outlook edisi April 2025 menyatakan peningkatan utang pemerintah terjadi seiring dengan pelebaran defisit anggaran. Menurut World Bank, rasio pendapatan negara menunjukkan tren penurunan sedangkan kebutuhan belanja mengalami pertambahan. 

"Utang akan stabil sekitar 41% PDB, dengan borrowing costs yang lebih tinggi sehingga mendorong pembayaran bunga menjadi 19% dari total pendapatan," tulis World Bank dikutip pada Selasa (29/4/2025).

World Bank dalam laporannya menuliskan rasio utang pemerintah bertahan sekitar 39% sepanjang 2022 hingga 2024. Meski demikian, rasio utang pemerintah diperkirakan akan meningkat menjadi 40,1% pada 2025.

Rasio utang tersebut diproyeksi kembali meningkat menjadi 40,8% pada 2026 dan 41,4% pada 2027.

Hingga Maret 2025, pemerintah mencatat penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) telah mencapai Rp282,6 triliun atau 44% dari target senilai Rp642,6 triliun.

Rasio utang rasio utang pemerintah memang sempat menyentuh 40,73% PDB pada 2021. Hal itu terjadi karena pandemi Covid-19 menyebabkan kenaikan kebutuhan belanja negara, sedangkan di sisi lain pendapatan negara mengalami kontraksi tajam. 

Rasio utang itu kemudian dapat diturunkan secara bertahap hingga di kisaran 38% hingga 39% PDB dalam beberapa tahun terakhir. Sebagaimana diatur dalam UU Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara, jumlah pinjaman pemerintah yang aman telah dibatasi maksimal sebesar 60% PDB.

Dalam laporan The Macro Poverty Outlook ini turut tertulis proyeksi rasio pendapatan negara sebesar 11,9% PDB pada 2025, turun dari tahun lalu 12,8% PDB. Namun, kinerja pendapatan negara diprediksi akan membaik menjadi 12,3% PDB pada 2026 dan 12,4% PDB pada 2027.

Mengenai belanja negara, World Bank memperkirakan nilainya akan meningkat antara lain untuk mendukung sejumlah program prioritas Prabowo seperti makan bergizi gratis (MBG) dan perlindungan sosial.

Dengan kebutuhan belanja yang besar, defisit anggaran diperkirakan bakal mencapai 2,7% PDB selama 3 tahun ke depan atau hingga 2027. Adapun pada 2024, defisit anggaran tercatat hanya sebesar 2,29% PDB. (dik)

Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?
Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel dan dapatkan berita pilihan langsung di genggaman Anda.
Ikuti sekarang! Klik tautan: link.ddtc.co.id/WACDDTCNews

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.