Ilustrasi. Pekerja melakukan pencucukan benang untuk dijadikan kain di PT Trisula Textile Industries, Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (15/4/2025). ANTARA FOTO/Abdan Syakura/YU
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan pemerintah telah menyiapkan berbagai skema insentif untuk mendorong sektor tekstil dan produk tekstil (TPT).
Agus mengatakan pemerintah akan memberikan berbagai insentif dan kebijakan pro-industri seperti fasilitasi pembiayaan dan pelatihan SDM industri. Selain itu, pemerintah juga memperkuat penguatan pengawasan impor dan kebijakan pengendalian produk asing.
"Melindungi industri TPT lokal berarti melindungi jutaan pekerja di dalamnya. Pemerintah juga telah menyediakan program insentif bagi industri TPT karena industri TPT adalah industri padat karya," katanya, dikutip pada Minggu (20/4/2025).
Agus menuturkan industri TPT menjadi salah satu sektor andalan karena bersifat padat karya dan berorientasi ekspor. Namun, sektor TPT sedang dihadapkan pada maraknya impor pakaian jadi yang dinilai makin menekan daya saing produk lokal.
Produk-produk impor tersebut sebagian besar berasal dari negara-negara yang ekspornya tertahan akibat perang tarif antara AS dan China sehingga dialihkan ke pasar negara berkembang seperti Indonesia.
Praktik tersebut diperparah dengan adanya dugaan transshipment, yaitu pengalihan negara asal barang untuk menghindari bea masuk. Untuk itu, pengawasan ketat dan penindakan tegas untuk mengatasi praktik impor tidak sehat, termasuk transshipment, diperlukan.
Sebagai upaya konkret, lanjut Agus, Kemenperin tengah mendorong pengetatan prosedur penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) atau Certificate of Origin (COO), khususnya yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, guna mencegah penyalahgunaan dokumen asal barang yang dapat merugikan industri dalam negeri.
"Tentunya saya berharap industri tekstil yang berperan penting terhadap perekonomian, khususnya terkait ekspor dan tenaga kerja tetap dapat bertahan di tengah ketidakpastian global," ujarnya.
Agus menambahkan industri TPT menjadi kontributor kelima terbesar dalam capaian nilai ekspor industri manufaktur nasional. Pada 2024, nilai ekspor TPT mencapai US%11,96 miliar, atau sebesar 6,08% dari total ekspor industri manufaktur nasional.
Ekspor sektor ini tumbuh sebesar 2,67% dan impornya turun 6,20%, sehingga menghasilkan kenaikan neraca perdagangan hingga 20,99%. (rig)
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?
Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel dan dapatkan berita pilihan langsung di genggaman Anda.
Ikuti sekarang! Klik tautan: link.ddtc.co.id/WACDDTCNews