Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (kedua kiri), Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kanan) dan Ketua Umum Periklindo Moeldoko (kanan) mengunjungi stan kendaraan listrik pada pameran Periklindo Eletric Vehicle Show (PEVS) 2024 di JIXPO Kemayoran, Jakarta, Jumat (3/5/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt.
JAKARTA, DDTCNews - Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, berpandangan rencana pemberian insentif atas mobil hybrid perlu ditelaah lebih lanjut.
Menurut Moeldoko, pemberian insentif untuk mobil hybrid berpotensi menghambat pertumbuhan electric vehicle (EV) atau kendaraan bermotor listrik.
"Kajian-kajian mengenai ini perlu didalami lagi, tidak bisa dengan memberikan izin [insentif untuk mobil hybrid]. Nanti untuk EV-nya tidak bertumbuh dengan baik," ujar Moeldoko, dikutip Senin (6/5/2024).
Moeldoko mengatakan pemberian insentif atas mobil hybrid perlu ditelaah lebih lanjut terkait manfaatnya baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi.
"Makanya kemarin presiden [Joko Widodo] waktu ditanya bilang tunggu dulu. Hybrid juga perlu penelaahan lebih dalam, pada situasi tertentu sudah pengurangan bensin. Namun, kajian-kajian ini harus lebih dalam lagi," katanya.
Moeldoko pun mengatakan mobil hybrid tidak bisa dikategorikan sebagai EV. Pasalnya, mobil hybrid tidak lagi menggunakan tenaga listrik ketika sudah mencapai kecepatan tertentu. Tenaga listrik dari baterai hanya digunakan pada kecepatan rendah.
"Kalau kita bicara EV ya EV murni. Jadi yang hybrid menurut saya tidak dalam kategori EV. Tapi sebagai kepala staf presiden tunggu saja dulu," ujar Moeldoko.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi sebelumnya mengungkapkan desain insentif mobil hybrid masih dibahas oleh Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perindustrian.
"Masih dibicarakan dengan Menteri Perekonomian [Airlangga Hartarto] dan Menteri Perindustrian [Agus Gumiwang Kartasasmita]. Belum," ujar Jokowi ketika ditanya pada pekan lalu.
Airlangga pun mengungkapkan insentif untuk mendukung produksi mobil hybrid sedang disusun oleh pemerintah. Insentif ini diyakini akan meningkatkan permintaan mobil hybrid di pasar domestik.
"Jadi begitu kita punya insentif untuk kendaraan hybrid, pasar domestik dari kendaraan tersebut akan tumbuh," ujar Airlangga saat diwawancarai Bloomberg TV. (sap)