Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) menyaksikan penyaluran bantuan pangan di Kantor Lurah Serangan, Denpasar, Bali, Sabtu (13/1/2024). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym.
DENPASAR, DDTCNews - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah telah memutuskan untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan dalam bentuk beras 10 kg sampai dengan Juni 2024.
Airlangga menuturkan bantuan pangan dilanjutkan guna melindungi masyarakat dari kenaikan harga beras. Hal ini dikarenakan El Nino menyebabkan musim panen terlambat selama 2 bulan.
"Bapak Presiden dalam sidang kabinet memutuskan untuk memperpanjang sampai Juni 2024 untuk 22 juta KPM. Besarnya 10 kg per bulan," katanya, dikutip pada Minggu (14/1/2024).
Menurut Airlangga, program bantuan beras tersebut memiliki peran penting dalam mendukung upaya penurunan kemiskinan ekstrem mendekati 0% serta stabilisasi harga beras.
Sebagai informasi, inflasi beras turun dari 5,61% pada September 2023 menjadi sebesar 0,48% pada Desember 2023. Pada September hingga Desember 2023, beras yang sudah disalurkan mencapai 852.300 ton atau 99,82% dari target.
"Bantuan beras telah mengurangi inflasi dan juga tentunya ini akan dilanjutkan dengan alokasi bantuan," tutur Airlangga.
Sepanjang 2023, inflasi tercatat 2,61%. Hanya ada 1 komponen inflasi yang mencatatkan inflasi tinggi yakni harga pangan bergejolak atau volatile food. Inflasi komponen volatile food pada tahun lalu mencapai 6,73%.
Produksi beras pada Desember 2023 tercatat masih rendah, yakni 1,81 juta ton. Angka produksi beras tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan produksi beras pada bulan sebelumnya sebesar 2,75 juta ton. (rig)