Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat realisasi investasi pada Januari hingga September 2023 sudah mencapai Rp1.053,1 triliun, atau 75,2% dari target 2023 senilai Rp1.400 triliun.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi penanaman modal sampai dengan kuartal III/2023 tersebut telah membuka lapangan kerja hingga 1,36 juta orang.
"Kami telah minta investor agar ada yang padat karya dan ada yang berbasis teknologi tingkat tinggi. Yang padat karya kami minta untuk merekrut pekerja sehingga daya beli masyarakat bisa tercapai," katanya, Jumat (20/10/2023).
Bahlil menuturkan tren penyerapan tenaga kerja Indonesia terus meningkat. Pada kuartal IV/2022, penyerapan tenaga kerja Indonesia tercatat 339.879 tenaga kerja. Pada kuartal III/2023, jumlahnya naik menjadi 516.467 tenaga kerja.
"Kami mendorong padat karya. Di tengah dunia industrialisasi, kami harus mengombinasikan antara proyek padat modal dan yang berbasis teknologi dengan bagaimana kita switch sebagian untuk menjadi padat karya," tutur Bahlil.
Secara umum, realisasi investasi hingga September 2023 terdiri dari penanaman modal asing senilai Rp559,6 triliun dan penanaman modal dalam negeri senilai Rp493,5 triliun.
Mayoritas investasi direalisasikan di luar Jawa dengan nilai mencapai Rp545,8 triliun, sedangkan realisasi investasi di Jawa mencapai Rp507,3 triliun.
Secara sektoral, realisasi penanaman modal pada sektor industri logam dasar dan barang logam mencapai Rp146 triliun. Sementara itu, investasi pada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi senilai Rp120 triliun.
Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi penanaman modal pada sektor pertambangan hingga September 2023 senilai Rp113,3 triliun. Adapun sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran mencapai Rp83,7 triliun. (rig)