Dirjen Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mengeklaim pengelolaan APBN kini makin efisien sejalan dengan pemanfaatan berbagai teknologi digital.
Dirjen Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti mengatakan Indonesia termasuk salah satu negara yang telah mengadopsi teknologi digital dalam pengelolaan APBN. Hasilnya, pengelolaan APBN menjadi lebih efisien dan transparan.
"Kita memasuki era automasi yang akan meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya. Kita juga terus meningkatkan keamanan digital," katanya dalam Seminar on Digitalization in Public Financial Management to Support Financial Sustainability, dikutip pada Kamis (24/8/2023).
Astera menuturkan transformasi digital sangat terasa saat dunia dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Pada situasi krisis, pengelolaan APBN pun bermetamorfosis menjadi serba digital.
Di Indonesia, lanjutnya, proses digitalisasi pengelolaan APBN telah berjalan sejak beberapa tahun lalu. Salah satu inovasinya adalah pengembangan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN).
Sebagai informasi, SPAN adalah bentuk modernisasi pengelolaan perbendaharaan negara yang memfasilitasi kebutuhan proses pelayanan, mulai dari penganggaran hingga penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat dalam satu platform.
SPAN merupakan sistem aplikasi yang ada di Kemenkeu untuk mendukung automasi sistem dari pengguna anggaran yang ada di setiap kementerian atau lembaga.
Meski menawarkan berbagai kemudahan dan efisiensi, keamanan dari teknologi digital juga tetap perlu diwaspadai. Oleh karena itu, pemerintah juga berkomitmen untuk terus memperkuat keamanan siber di Indonesia.
"Ketersediaan layanan secara elektronik telah menyederhanakan cara masyarakat berinteraksi dengan pemerintah secara online," ujar Astera.
Astera lantas menyinggung Asia Tenggara yang kini menjadi salah satu pusat inovasi digital. Hal itu misalnya dapat dilihat dari penggunaan pembayaran digital yang meningkat tajam.
Indonesia pun telah memiliki Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang mempermudah transaksi secara digital. Dengan kemajuan ini, negara Asean perlu membenahi sektor keuangannya sehingga adaptif terhadap teknologi digital dan inklusif. (rig)