KINERJA PEREKONOMIAN

Deflasi Harga Pangan, Pemerintah Tetap Antisipasi Dampak El Nino

Muhamad Wildan
Selasa, 1 Agustus 2023 | 15.47 WIB
Deflasi Harga Pangan, Pemerintah Tetap Antisipasi Dampak El Nino

Pedagang melayani pembeli saat kegiatan pasar murah dalam program Gerakan Pangan Murah di Kelurahan Purwosari, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (13/7/2023). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/hp.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah tetap mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan akibat El Nino meski komponen harga pangan bergejolak atau volatile food mengalami deflasi sebesar 0,03% pada Juli 2023.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengatakan deflasi komponen volatile food pada Juli 2023 disebabkan oleh berlimpahnya stok. Walau demikian potensi dampak El Nino tetap harus diwaspadai. Pasalnya, curah hujan tercatat mulai berkurang dan hal ini akan berdampak pada produktivitas pertanian.

"Dalam menghadapi dampak El Nino, kebijakan yang dilakukan antara lain optimalisasi penggunaan infrastruktur air dan penguatan lumbung pangan," ujar Febrio, Selasa (1/8/2023).

Selain itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) melalui tim pengendali inflasi pusat dan daerah (TPIP dan TPID) akan mengintervensi harga pangan lewat operasi pasar, memfasilitasi ongkos distribusi, dan menjaga kecukupan pasokan beras.

Guna meningkatkan peran serta pemda dalam mengendalikan inflasi, pemerintah pusat menyediakan insentif fiskal atau DID senilai Rp1 triliun bagi pemda-pemda yang mampu menurunkan inflasi di daerahnya masing-masing. Pada 31 Juli 2023, insentif fiskal senilai Rp330 miliar sudah disalurkan ke pemda.

Dengan stimulus dan inovasi kebijakan oleh tiap daerah, pemerintah pusat berharap harga-harga tetap terkendali dan inflasi bisa dijaga di level 3%±1% pada akhir tahun.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Juli 2023 hanya sebesar 3,08%, lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 3,52%.

Inflasi inti tercatat turun dari 2,58% pada Juni 2023 menjadi 2,43% pada Juli 2023. Komoditas yang memberikan andil besar terhadap inflasi inti yakni kontrak dan sewa rumah, emas perhiasan, biaya perguruan tinggi, upah ART, dan biaya SD.

Adapun inflasi pada komponen harga diatur pemerintah atau administered prices turun dari 9,21% pada Juni menjadi 8,42% pada Juli 2023. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Facebook DDTC
Twitter DDTC
Line DDTC
WhatsApp DDTC
LinkedIn DDTC
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.