KEBIJAKAN PEMERINTAH

RI Tambah Porsi Saham di IsDB, Terbesar Setelah Arab Saudi dan Libya

Muhamad Wildan
Senin, 15 Mei 2023 | 10.30 WIB
RI Tambah Porsi Saham di IsDB, Terbesar Setelah Arab Saudi dan Libya

Menteri Keuangan Sri Mulyani indrawati. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.

JEDDAH, DDTCNews - Pemerintah Indonesia menambah kepemilikan saham di Islamic Development Bank (IsDB). Lewat penambahan saham ini, Indonesia resmi menjadi pemegang saham ketiga terbesar di IsDB setelah Arab Saudi dan Libya.

Dalam keterangan resmi, Kementerian Keuangan menyatakan Indonesia ingin meningkatkan peran IsDB dalam membantu negara-negara anggota terutama yang miskin dan rentan.

"Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama lebih erat dengan IsDB untuk memberikan dampak positif dalam jangka panjang bagi umat muslim dan komunitas global," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dikutip pada Senin (15/5/2023).

Melalui penambahan kepemilikan saham ini, Indonesia berencana untuk lebih berperan aktif dalam operasionalisasi IsDB dan berkontribusi lebih dalam pengentasan kemiskinan di negara-negara anggota IsDB.

Saat ini, IsDB dianggap sebagai bank pembangunan multilateral yang memiliki keunggulan komparatif bila dibandingkan dengan bank pembangunan multilateral lainnya.

Hal ini dikarenakan IsDB merupakan satu-satunya bank pembangunan multilateral yang menerapkan prinsip syariah dan mayoritas anggotanya adalah negara berkembang.

Sebagai pemegang saham terbesar ketiga, Indonesia berkomitmen untuk memastikan efektivitas dan keterjangkauan instrumen pendanaan IsDB yang berbasis syariah.

Langkah ini juga diambil dengan cara melakukan pengembangan skema pembiayaan campuran yang mengombinasikan penggunaan dana murah dari negara dan filantropi, dana reguler dari IsDB, dan dana komersial dari sektor swasta.

Penggunaan dana campuran ini diharapkan mendorong program-program pengentasan kemiskinan, perubahan iklim, peningkatan ketahanan pangan, pengembangan SDM, dan agenda pembangunan strategis lain yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Masyarakat global, dan umat muslim pada khususnya, perlu membangun kembali kerjasama yang lebih baik dan lebih kuat, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan perekonomian dunia saat ini," ujar Sri Mulyani. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Facebook DDTC
Twitter DDTC
Line DDTC
WhatsApp DDTC
LinkedIn DDTC
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.