Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Perdagangan berjangka komoditi (PBK) disebut punya prospek yang cukup baik ke depan. PBK dinilai memiliki potensi sebagai instrumen lindung nilai atau hedging serta sebagai sarana pengelolaan risiko.
Potensi tersebut juga tercermin pada tidak terdampaknya transaksi PBK selama pandemi Covid-19 melanda. Volume transaksi PBK selama pandemi bahkan mengalami kenaikan 21% ketimbang periode sebelum pandemi.
"Peran dan fungsi PBK harus terus ditingkatkan untuk komoditas-komoditas unggulan lain di Indonesia," ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dikutip dari akun resmi Badan Pengawas PBK (Bappebti), Kamis (11/5/2023).
Salah satu kunci stabilnya transaksi PBK di Indonesia selama pandemi adalah adanya tren commodity boom yang berimbas positif bagi pelaku industri di Tanah Air.
Memasuki 2023, mendag optimistis PBK di Indonesia masih menunjukkan potensi yang menjanjikan. Nilai transaksi PBK dalam perhitungan secara national value mengalami tren kenaikan transaksi di bursa berjangka.
Sepanjang 2022, Bappebti melakukan pengawasan terhadap transaksi senilai Rp53.249,7 triliun dengan rata-rata transaksi setiap bulan menyentuh Rp4.437,5 triliun. Total nilai transaksi pada 2022 naik sebesar 116,7% dibandingkan pada 2021 yang sejumlah Rp24.569,3 triliun dan volume transaksi sebanyak 14,4 juta lot.
Sementara itu, jumlah nasabah PBK yang aktif bertransaksi pada 2022 mencapai 82.246 pihak.
Namun, perlu dicatat bahwa PBK di bursa berjangka pada awal 2023 ini lebih sepi jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Total notional value atas PBK sepanjang Januari-Februari 2023 tercatat senilai Rp4.157,4 triliun. Angka tersebut turun 41,1% jika dibandingkan dengan periode Januari-Februari 2022, yakni Rp7.055,5 triliun. Selama Januari-Februari 2023, tercatat ada 44.599 nasabah aktif bertransaksi pada kedua bursa berjangka.
"Meskipun dalam 2 bulan terakhir mengalami penurunan, ini belum bisa menggambarkan secara menyeluruh kondisi PBK pada 2023," kata Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko beberapa waktu lalu. (sap)