Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat memberikan paparan.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai sebanyak 7,99 juta orang pada Februari 2023.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud menyebut angka pengangguran itu turun dari posisi Februari 2022 sebanyak 8,4 juta orang. Secara persentase, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2023 mencapai 5,45%.
"Pertumbuhan ekonomi turut memberikan dampak positif terhadap penurunan tingkat pengangguran terbuka ini," katanya, Jumat (5/5/2023).
Edy menjelaskan penduduk usia kerja pada Februari 2023 tercatat 211,59 juta orang. Dari jumlah itu, sebanyak 146,62 juta orang merupakan angkatan kerja. Penduduk yang bekerja mencapai 138,3 juta orang, meningkat 3,02 juta orang dari posisi Februari 2022.
Sebagai informasi, lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja terbesar, yaitu sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan.
Lebih lanjut, tingkat pengangguran di perkotaan dan perdesaan pada Februari 2023 masing-masing turun 7,11% dan 3,42%. Di perdesaan, tingkat penganggurannya sudah di bawah kondisi sebelum pandemi Covid-19, yaitu 3,49% pada Februari 2020.
Sementara itu, tingkat pengangguran di perkotaan belum turun ke level sebelum pandemi yang sebesar 6,12%.
Data pengangguran di semua provinsi juga tercatat menurun. Penurunan tingkat pengangguran tertinggi terjadi di Banten, yaitu 0,56 persen poin. Namun, Banten masih menjadi provinsi dengan angka pengangguran terbesar, yaitu 7,97%.
"Secara spasial, pada Februari 2023 terdapat 10 provinsi yang penganggurannya di atas angka nasional dan 24 sisanya di bawah tingkat pengangguran terbuka secara nasional," ujar Edy.
Kesepuluh provinsi yang tingkat penganggurannya di atas angka nasional antara lain Banten, Jawa Barat, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku, Riau, Aceh, dan Papua Barat. (rig)