ANGGARAN BELANJA NEGARA

2018, Jokowi Patok Pendapatan Negara Rp1.878 Triliun

Redaksi DDTCNews
Rabu, 16 Agustus 2017 | 18.07 WIB
2018, Jokowi Patok Pendapatan Negara Rp1.878 Triliun

JAKARTA, DDTCNews – RAPBN 2018 menargetkan pendapatan negara sebesar Rp1.878,4 triliun dan anggaran belanja sebesar Rp2.204,4 triliun. Serta defisit fiskal pun ditargetkan sekitar 2,19% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Presiden RI Joko Widodo mengatakan target pendapatan negara tahun depan terkomposisi dari penerimaan perpajakan diasumsikan sebesar Rp1.609,4 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) diasumsikan sekitar Rp267,9 triliun.

“Pemerintah akan menerapkan berbagai strategi perbaikan dalam bidang perpajakan seperti reformasi perpajakan, perbaikan data dan sistem informasi perpajakan, peningkatan basis pajak dan mencegah praktik penghindaran pajak,” ujarnya di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (16/8).

Menurutnya pemerintah harus berupaya supaya bisa mencapai target penerimaan sebesar itu dengan memanfaatkan potensi ekonomi nasional melalui berbagai strategi. Tapi pemerintah harus tetap menjaga iklim investasi dan stabilitas dunia usaha.

Kemudian asumsi target penerimaan PNBP akan semakin digenjot dengan menstabilkan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA), laba  Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta berbagai sumber ekonomi lain yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai asumsi tersebut.

Di samping itu, pemerintah akan memanfaatkan sumber pembiayaan dari dalam dan luar negeri baik berupa pinjaman atau utang yang harus dikelola secara waspada. Hal itu diupayakan untuk menutup defisit anggaran yang diasumsikan 2,19% terhadap PDB atau setara Rp325,9 triliun pada tahun depan.

Pengelolaan pinjaman atau utang diharapkan dilakukan dengan standar pengelolaan internasional dan bertanggungjawab. Rasio utang akan dijaga di bawah level yang diatur dalam kebijakan keuangan negara dan dikelola secara transparan serta akuntabel, sehingga meminimalisir risiko perekonomian tahun depan.

Pinjaman itu akan dimanfaatkan untuk mendorong kegiatan produktif melalui berbagai pembangunan nasional. Pembangunan nasional tersebut meliputi bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan pertahanan serta kemanan. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.