JAKARTA, DDTCNews -- Realisasi penerimaan Ditjen Bea Cukai hingga tanggal 21 Juni lalu baru mencapai Rp57,6 triliun atau hanya 30,12% dari target Rp191,23 triliun pada tahun 2017. Secara keseluruhan, penerimaan ini tumbuh 8,9% dari capaian periode sama tahun lalu Rp52 triliun.
Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC Sugeng Aprianto mengatakan khusus penerimaan dari bea masuk mencapai Rp15,6 triliun atau hampir 50% dari target yang dipatok sebesar Rp33,7 triliun. Menurutnya jika dibandingkan dengan tahun lalu, penerimaan bea masuk tersebut hanya tumbuh 2,6%.
"Realisasi penerimaan Bea masuk yang rendah sebab tarifnya yang semakin lama semakin turun karena FTA. Penyebabnya, karena tarif Bea Masuk yang rendah seiring penerapan perjanjian perdagangan bebas FTA (Free Trade Agreement)," ucapnya di Kementerian Keuangan, Kamis (22/6).
Ia menjabatkan realisasi penerimaan dari Cukai tercatat sebesar Rp40,2 triliun atau baru mencapai 25,58% dari target yang sebesar Rp157,16 triliun. Namun, penerimaan cukai itu tercatat telah tumbuh 10,6% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp36 triliun.
"Cukai kan karena memang itu alat kontrol. Rokok misalnya, kalau makin naik penerimaannya, maka artinya makin banyak yang merokok." katanya.
Adapun realisasi penerimaan dari Bea Keluar sudah mencapai Rp1,6 triliun atau jauh melampaui target yang hanya Rp300 miliar. Penerimaan Bea Keluar pun mencatatkan pertumbuhan 44,3% dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp1,1 triliun.
Pemerintah menargetkan penerimaan negara sebesar Rp1.750,3 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2017. Penerimaan tersebut untuk menyokong belanja negara yang diprediksi mencapai Rp2.080,5 triliun. Adapun kekurangan pembiayaan untuk belanja yang sebesar Rp330,2 triliun bakal ditutup dengan utang.
Dari jumlah tersebut, penerimaan perpajakan yaitu dari pungutan ajak dan bea cukai ditarget sebesar Rp 1.498,9 triliun. Sisanya, dari penerimaan negara bukan pajak senilai Rp250 triliun, dan hibah yang berkisar Rp1,4 triliun. (Amu/Gfa)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.