Ilustrasi.
BANGKOK, DDTCNews - Pemerintah Thailand memutuskan untuk memperpanjang periode insentif kepada wajib pajak yang berkontribusi memberikan sumbangan kepada lembaga kesehatan di negara tersebut selama 2 tahun.
Juru bicara pemerintah Rachada Dhnadirek mengatakan wajib pajak yang memberikan sumbangan kepada lembaga kesehatan dapat mengajukan klaim untuk mendapatkan pengurang penghasilan bruto. Harapannya, wajib pajak makin terlibat dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
"Kabinet telah menyetujui usulan perpanjangan periode insentif pajak bagi wajib pajak yang mendukung pelayanan kesehatan masyarakat," katanya, Rabu (25/1/2023).
Rachada menuturkan perpanjangan periode insentif bagi donatur lembaga kesehatan diusulkan oleh Kementerian Keuangan. Rapat kabinet pun menyetujui usulan tersebut agar masyarakat terdorong memberikan sumbangan kepada lembaga kesehatan.
Sumbangan dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan bruto jika diserahkan kepada 13 lembaga kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Lembaga kesehatan tersebut di antaranya Palang Merah Thailand, Rumah Sakit Angkatan Laut Queen Sirijit, Rumah Sakit Suandok Universitas Chiang Mai, Institut Neurologi Yayasan Thailand, dan Rumah Sakit Anak.
Selain itu, sumbangan juga harus disampaikan melalui kanal e-donation yang dikembangkan oleh pemerintah.
Insentif pajak yang diberikan berupa pengurang penghasilan bruto maksimal 200% atas sumbangan yang diberikan, baik dalam bentuk uang tunai maupun aset properti. Insentif ini dapat dinikmati oleh wajib pajak orang pribadi dan badan usaha.
Selain itu, orang pribadi atau badan usaha juga akan dibebaskan dari PPh, PPN, pajak bisnis khusus, dan bea meterai jika melaksanakan pengalihan properti yang disumbangkan kepada lembaga kesehatan.
"Kebijakan pajak ini akan menghilangkan penerimaan THB370 juta [sekitar Rp170 miliar] per tahun, tetapi berguna untuk mendorong partisipasi masyarakat dan sektor swasta dalam mengembangkan sistem kesehatan masyarakat," ujarnya seperti dilansir bangkokpost.com. (rig)