Ilustrasi.
HELSINKI, DDTCNews – Pemerintah Finlandia memberikan sinyal untuk memberikan insentif pajak guna merespons lonjakan inflasi sejak awal tahun ini.
Menteri Keuangan Annika Saarikko mengatakan pemerintah tengah mencari solusi untuk menutup pendapatan negara yang berkurang jika insentif pajak diberlakukan. Meski telah mengisyarakatkan adanya pemberian insentif, waktu pemberian insentif pajak belum ditentukan.
"Kami masih memikirkan dari mana pendapatan negara jika pajak penghasilan dikurangi," katanya seperti dilansir yle.fi, Minggu (12/6/2022).
Pada 2022, harga umum di Finlandia meningkat sebesar 6%, sedangkan peningkatan upah tidak dapat mengimbangi kenaikan harga umum. Kondisi itu akhirnya mendorong pemerintah untuk memberikan pemotongan pajak penghasilan (PPh).
Rencana tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menghadapi situasi tersebut. Selain memberikan pemotongan PPh, Saarikko juga berniat mengurangi pajak pertambahan nilai (PPN) atas bahan makanan dan menurunkan tarif pajak bensin.
Menteri keuangan menambahkan pemerintah harus selektif dalam memberikan insentif karena tidak semua gagasan insentif pajak tersebut dapat diberlakukan.
"Saya dapat mengatakan secara langsung bahwa tidak ada kenyataan yang memungkinkan di mana semua ini dapat dilakukan," katanya.
Selain itu, lanjut Saarikko, Kementerian Keuangan juga sedang mendiskusikan permasalahan tentang gaji. Dia menegaskan pemerintah berkomitmen untuk menemukan cara untuk mengendalikan segala permasalahan yang ada saat ini. (rig)