AMERIKA SERIKAT

Inflasi Meningkat, AS Bebaskan 200 Produk Agrikultur dari Bea Masuk

Muhamad Wildan
Minggu, 16 November 2025 | 12.00 WIB
Inflasi Meningkat, AS Bebaskan 200 Produk Agrikultur dari Bea Masuk
<p>Ilustrasi.</p>

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi mengecualikan pemberlakuan bea masuk atas 200 komoditas agrikultur, mulai dari pisang, kopi, sampai dengan daging sapi.

Kebijakan di atas berlaku khusus atas komoditas agrikultur yang tidak diproduksi di AS. Pengecualian bea masuk dimaksud berlaku atas impor komoditas agrikultur dari 4 negara, yakni Argentina, Guatemala, El Salvador, dan Ekuador.

"AS tidak memproduksi komoditas-komoditas dimaksud, sehingga pemerintah tidak perlu memberikan proteksi," ujar Presiden AS Donald Trump, dikutip pada Minggu (16/11/2025).

Tak hanya pisang dan kopi, pengecualian bea masuk juga berlaku atas impor jeruk, acai berry, paprika, kakao, bahan kimia yang digunakan untuk produksi pangan, hingga pupuk.

Relaksasi bea masuk atas impor komoditas agrikultur dari Argentina, Guatemala, El Salvador, dan Ekuador diharapkan dapat menekan inflasi pangan di AS yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

"Kami melakukan pelonggaran atas beberapa komoditas, seperti kopi misalnya, yang harganya agak tinggi. Sekarang, harga komoditas akan turun dalam waktu yang sangat singkat," kata Trump seperti dilansir cbsnews.com.

Perlu diketahui, inflasi pangan di AS pada September 2025 mencapai 3,1%. Meski demikian, terdapat beberapa komoditas yang harganya melonjak signifikan. Misal, harga daging sapi naik 12,9%, sedangkan harga kopi naik 18,9%.

Trump pun mengatakan lonjakan inflasi di AS disebabkan tidak disebabkan oleh pemberlakuan bea masuk oleh pemerintahannya, melainkan akibat kesalahan kebijakan pada era pemerintahan Presiden Joe Biden.

Menanggapi pernyataan tersebut, anggota DPR dari Partai Demokrat Richard Neal mengatakan pengecualian bea masuk atas komoditas agrikultur merupakan bentuk pengakuan dari pemerintah AS atas meningkatnya beban masyarakat akibat bea masuk.

"Perang dagang Trump meningkatkan biaya yang ditanggung rakyat. Sejak penerapan bea masuk ini, inflasi telah meningkat dan sektor manufaktur terus terkontraksi," ujar Neal. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.