AMERIKA SERIKAT

Trump Akan Hapus PPh bagi Warga Berpenghasilan di Bawah Rp2,45 Miliar

Muhamad Wildan
Senin, 17 Maret 2025 | 12.00 WIB
Trump Akan Hapus PPh bagi Warga Berpenghasilan di Bawah Rp2,45 Miliar

Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick. (foto: hasil tangkapan layar akun medsos CBS Evening)

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick menyebut Presiden AS Donald Trump memiliki rencana untuk menghapuskan PPh bagi orang pribadi dengan penghasilan lebih rendah dari US$150.000 atau Rp2,45 miliar per tahun.

Lutnick mengatakan penerimaan pajak yang hilang akibat kebijakan pembebasan PPh tersebut akan digantikan dengan pengenaan bea masuk, upaya pencegahan penghindaran pajak oleh korporasi, dan penjualan gold card.

"Tidak ada pajak bagi mereka yang berpenghasilan di bawah US$150.000 per tahun. Itu target Trump, itu yang sedang kami kerjakan," katanya, dikutip pada Senin (17/3/2025).

Lutnick menambahkan pemerintah akan membentuk External Revenue Service untuk memungut bea masuk dan penerimaan lainnya yang berasal dari luar AS.

Menurutnya, AS selama ini terlalu berfokus memajaki warganya sendiri dan tidak mengenakan pajak atas barang yang dijual oleh negara mitra dagang kepada AS.

"External Revenue Service dibentuk agar beban tidak ditanggung oleh orang AS. Waktunya warga AS sadar bahwa negara-negara lain hidup dari kita. Mari kita dorong mereka membayar bagian mereka," ujarnya.

Tak hanya itu, lanjut Lutnick, pemerintah juga akan menutup celah penghindaran pajak yang selama ini dimanfaatkan oleh korporasi dan menghasilkan penerimaan pajak bagi negara-negara lain.

Dia mencontohkan anggaran Irlandia yang mencatatkan surplus senilai US$60 miliar karena negara tersebut memfasilitasi penghindaran pajak oleh perusahaan multinasional AS.

"Perusahaan AS menempatkan paten dan intellectual property-nya di Irlandia. Mereka membayar pajak kepada Irlandia. Bagaimana kalau kita mengakhiri praktik penghindaran pajak ini," tuturnya.

Terakhir, Lutnick mengeklaim penjualan gold card akan menghasilkan tambahan penerimaan senilai US$2 triliun per tahun.

"Dengan US$2 triliun, kita bisa menghapuskan defisit dan mengurangi tarif pajak bagi seluruh warga AS," klaim Lutnick. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.