Ilustrasi.
LONDON, DDTCNews – Jelang pemilu pada semester II/2024, pemerintah Inggris berencana memangkas tarif pajak.
Rencana pemangkasan tarif pajak tersebut akan dijabarkan oleh Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt dalam spring budget yang dirilis pada 6 Maret 2024. Menurutnya, prioritas pemerintah dalam spring budget 2024 adalah mendorong pertumbuhan ekonomi
“Dengan pertumbuhan secara berkelanjutan, kita dapat mengurangi beban yang ditanggung oleh rumah tangga dan menghasilan pendapatan guna mendanai layanan publik," tulis Hunt dalam opininya di The Mail, dikutip pada Senin (22/1/2024).
Menurut Hunt, negara dengan perekonomian yang dinamis cenderung memiliki beban pajak yang rendah. Dengan demikian, satu-satunya cara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan penerapan kebijakan pajak yang kompetitif.
“Kami dari Partai Konservatif sudah lama mengetahui hal ini dan kami senantiasa menaati prinsip tersebut. Artinya, kita perlu memangkas pajak, bukan menaikkannya," ungkap Hunt.
Senada, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan pihaknya saat ini sedang berfokus mengontrol belanja agar pemerintah memiliki ruang fiskal yang cukup untuk mengurangi beban pajak yang ditanggung masyarakat.
“Perekonomian yang tumbuh lebih cepat, seperti Amerika Utara dan Asia, cenderung memiliki pajak yang lebih rendah. Itulah target yang hendak kami tuju. Namun, masih terlalu dini untuk mengetahui sejauh mana kami mampu melakukannya,” ujarnya, seperti dilansir financialtimes.com.
Pemerintah Inggris sebelumnya sempat berencana untuk memangkas tarif pajak warisan. Namun, rencana tersebut tampaknya akan dibatalkan karena pemangkasan tarif pajak warisan dinilai hanya akan berdampak kepada segelintir wajib pajak.
Berdasarkan survei yang digelar oleh YouGov pada 16-17 Januari 2024, Partai Buruh diperkirakan akan memenangkan 385 kursi dari total 650 kursi di parlemen. Adapun Partai Konservatif selaku petahana diperkirakan hanya akan mempertahankan 169 kursi dari total saat ini sebanyak 349 kursi.
Survei YouGov mencatat 47% responden menyatakan akan memilih Partai Buruh. Hanya 20% dari total responden yang mengaku akan memiliki Partai Konservatif. (kaw)