BRUSSELS, DDTCNews – Uni Eropa semakin terdorong untuk merilis daftar hitam negara 'surga pajak' (tax havens), terutama setelah mencuatnya Paradise Papers yang mengungkapkan perusahaan multinasional seperti Apple dan Nike serta selebriti seperti juara Formula Satu Lewis Hamilton menggunakan celah-celah untuk tidak membayar pajak.
Komisaris Urusan Ekonomi Uni Eropa Pierre Moscovici, yang memimpin daftar hitam surga pajak eropa, mengatakan bahwa dia menginginkan data negara yang masuk daftar hitam akan selesai pada akhir tahun ini. Uni Eropa telah memperingatkan sekitar 60 negara bahwa kebijakan pajak mereka mungkin berisiko masuk daftar hitam tersebut.
Proposal daftar hitam atas yurisdiksi pajak yang tidak kooperatif yang disusun Uni Eropa tersebut telah melalui diskusi aktif selama beberapa bulan terakhir, yang sebagian besar didorong oleh publikasi Panama Papers tahun lalu.
"Ini saat kita menyepakati dan mempulikasikan daftar hitam negara-negara surga pajak," ujarnya dikutip Theguardian, Senin (6/11).
Seperti dikabarkan oleh berbagai media, pengungkapan 13,4 juta dokumen yang rilis sejak akhir pekan melalui media internasional, International Consortium of Investigative Journalist (ICIj), telah terbukti mempermalukan tokoh-tokoh dunia seperti penyanyi U2 Bono dan Ratu Elizabeth II.
Raksasa teknologi Amerika Serikat, Apple adalah perusahaan terbaru yang terlibat dalam dokumen tersebut, dalam dokumen tersebut memperlihatkan bagaimana Apple mengalihkan keuntungan dari satu tempat ke tempat lain untuk meminimalkan pajak.
Berdasarkan dokumen yang dikutip oleh New York Times dan BBC, Apple menggunakan firma hukum lepas, Appleby untuk memindahkan puluhan miliar dolar dari Irlandia dengan pajak rendah ke Kepulauan Channel Inggris ketika Dublin mulai memperketat undang-undang perpajakannya pada tahun 2015.
Namun Apple mengatakan bahwa pemindahan dana ke Jersey Island tersebut tidak untuk menyembunyikan uangnya. Kendati demikian, bocoran dokumen ini memberikan informasi tentang bagaimana elit globlal mengelola uang mereka dari skandal Panama Papers dan LuxLeaks yang menjadi fokus utama pada pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa di Brussels pada hari Selasa (7/11). (Amu)