MEDAN, DDTCNews - Pemkot Medan, Sumatera Utara menyebut kinerja pendapatan asli daerah (PAD) dalam tahun berjalan ini masih lesu dengan capaian di bawah 80% dari target yang ditetapkan pada APBD 2025.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Medan Agha Novrian mencatat pendapatan daerah hingga pertengahan Desember baru mencapai Rp2,67 triliun. Jumlah itu baru mencapai 79,21% dari target Rp3,38 triliun.
"Sampai 16 Desember 2025, realisasi pendapatan sebesar 79,21% atau Rp2,67 triliun," ujarnya, dikutip pada Minggu (21/12/2025).
Agha menegaskan Bapenda akan menggenjot penerimaan pajak daerah sebagai upaya meningkatkan kinerja PAD. Menurutnya, pemkot perlu mengoptimalkan setoran dari beberapa sektor pajak daerah sebelum tutup buku 2025.
Contoh, pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2), pajak reklame, serta pajak barang dan jasa (PBJT) hotel, serta restoran atau PBJT makanan dan minuman.
"Seluruh sektor terus kami maksimalkan di sisa waktu tahun 2025. Mulai dari [optimalisasi] realisasi PBB, pajak hotel dan restoran, pajak reklame, semua kami maksimalkan. Pastinya kami optimistis," kata Agha seperti dilansir mistar.id.
Agha menambahkan Bapenda membidik percepatan realisasi penerimaan PBB-P2 hingga akhir tahun. Dia menyebut capaian PBB-P2 nilainya cukup jumbo dan mendekati target, yaitu terealisasi Rp601,53 miliar atau 75,88% dari target senilai Rp792 miliar.
Guna mengoptimalisasi penerimaan pajak daerah, lanjutnya, terdapat beberapa upaya yang dilakukan Bapenda antara lain membuka pojok PBB-P2, memberikan insentif pembebasan denda PBB-P2, serta memberikan sosialisasi kepada penunggak pajak.
Agha meyakini serangkaian langkah tersebut bisa mendorong kinerja penerimaan pajak daerah. Meski demikian, dia memprediksi realisasi PAD Kota Medan hanya mencapai 85% dari target pada akhir tahun. (rig)
