PEMBIAYAAN APBN

Awal Desember, Bank Indonesia Beli SBN Hingga Rp497,42 Triliun

Muhamad Wildan | Selasa, 08 Desember 2020 | 13:52 WIB
Awal Desember, Bank Indonesia Beli SBN Hingga Rp497,42 Triliun

Ilustrasi. (DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) mencatat total surat berharga negara (SBN) yang dibeli Bank Indonesia per awal Desember 2020, baik standby buyer maupun melalui private placement sudah mencapai Rp497,42 triliun.

Secara lebih terperinci, total SBN yang diserap oleh BI selaku standby buyer pada lelang mencapai 75,39 triliun. Lalu, total SBN yang dibeli BI melalui private placement untuk mendanai program public goods dan nonpublic goods mencapai Rp422,03 triliun.

"Hingga akhir 2020, total SBN yang diserap oleh BI selaku standby buyer diperkirakan mencapai Rp80 triliun hingga Rp100 triliun," tulis DJPPR pada laporan Government Securities Management per 2 Desember 2020, dikutip Selasa (8/12/2020).

Baca Juga:
Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Secara umum, DJPPR mencatat total SBN (bruto) yang sudah diterbitkan pemerintah per 1 Desember 2020 mencapai Rp1.421,73 triliun terdiri atas surat utang negara (SUN) Rp1.060,56 triliun dan surat berharga syariah sebesar Rp361,17 triliun.

Untuk diketahui, kebutuhan pembiayaan anggaran pemerintah pada APBN 2020 berdasarkan Perpres No. 72/2020 tercatat Rp1.645,3 triliun, naik signifikan dari kebutuhan pembiayaan yang direncanakan oleh pemerintah sebelum pandemi senilai Rp741,8 triliun.

Dari total kebutuhan pembiayaan tersebut, dana sejumlah Rp1.220,4 triliun akan digunakan untuk menutup defisit anggaran dan mendukung pembiayaan nonutang. Lalu sisanya, untuk membiayai utang SBN dan pinjaman yang telah jatuh tempo.

Dengan kebutuhan pembiayaan mencapai Rp1.645,3 triliun tersebut sebagaimana tercantum dalam Perpres 72/2020 tersebut, DJPPR memperkirakan rasio utang pada akhir 2020 akan mencapai 37% dari PDB. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 15:14 WIB KEBIJAKAN MONETER

Antisipasi Risiko Global, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:45 WIB PENGADILAN PAJAK

Patuhi MK, Kemenkeu Bersiap Alihkan Pembinaan Pengadilan Pajak ke MA

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB KPP MADYA TANGERANG

Lokasi Usaha dan Administrasi Perpajakan WP Diteliti Gara-Gara Ini

Rabu, 24 April 2024 | 15:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

DJP: 13,57 Juta WP Sudah Laporkan SPT Tahunan hingga 23 April 2024