Penggemar Real Madrid berselebrasi di Cibeles setelah timnya menjuarai Liga Champions mengalahkan Liverpool di Madrid, Spanyol, Minggu (29/5/2022). ANTARA FOTO/ REUTERS/Vincent West/HP/djo
MADRID, DDTCNews - Spanyol berencana untuk memangkas tarif pajak pertambahan nilai (PPN) atas tagihan listrik. Penurunan tarif akan diberikan dari saat ini sebesar 5% menjadi 10%.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan kebijakan ini diambil demi melindungi masyarakat dari kenaikan harga komoditas.
"Dalam rapat kabinet esok, kami berencana menurunkan tarif PPN atas tagihan listrik dari 10% ke 5%. Kebijakan ini diharapkan dapat melindungi rumah tangga di Spanyol," ujar Sanchez seperti dilansir nasdaq.com, dikutip Sabtu (25/6/2022).
Dengan demikian, tarif PPN akan kembali turun setelah pada tahun lalu pemerintah menurunkan tarif PPN atas tagihan listrik dari sebesar 21% menjadi 10% guna mengurangi dampak kenaikan tagihan listrik pada konsumen.
Untuk diketahui, kenaikan harga komoditas akibat perang antara Rusia dan Ukraina telah meningkatkan laju inflasi di Spanyol. Per Mei 2022, inflasi tercatat mencapai 8,7% atau lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 8,3%.
Pada tahun ini, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memperkirakan inflasi di Spanyol akan mencapai 8,1% dan akan melambat ke level 4,8% pada 2023.
Meski demikian, inflasi tinggi diperkirakan akan terus berlanjut bila disrupsi pasar komoditas energi terus berlangsung.
Adapun pertumbuhan ekonomi pun diperkirakan akan melambat dari 5,1% pada tahun lalu menjadi 4,1% pada tahun ini. Kenaikan inflasi diproyeksikan akan menghambat konsumsi rumah tangga. Gangguan atas suplai semikonduktor juga diperkirakan akan mengganggu investasi dan ekspor. (sap)