INSENTIF PAJAK

Sudah Tersedia! Menu Daftar Insentif PPN Rumah di Aplikasi Sikumbang

Dian Kurniati | Minggu, 20 Februari 2022 | 08:30 WIB
Sudah Tersedia! Menu Daftar Insentif PPN Rumah di Aplikasi Sikumbang

Aplikasi Sikumbang. (foto: hasil tangkapan layar di laman Sikumbang)

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 6/2022 mewajibkan pengusaha kena pajak (PKP) melakukan pendaftaran agar bisa memanfaatkan insentif PPN rumah ditanggung pemerintah (DTP).

Merujuk pada Pasal 8 PMK 6/2022, pendaftaran tersebut dilakukan melalui aplikasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bernama Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (Sikumbang) di laman ini.

Menu 'Pendaftaran Khusus Pengembang Komersil Untuk Insentif PPN' juga telah tersedia di aplikasi tersebut dan dapat diakses pengembang sebagai PKP.

Baca Juga:
Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

"Pengembang dapat memanfaatkan PPN ditanggung pemerintah," bunyi keterangan pada aplikasi Sikumbang, dikutip pada Minggu (20/2/2022).

Selain itu, PKP juga harus melakukan pendaftaran melalui aplikasi paling lambat 31 Maret 2022 agar dapat memanfaatkan insentif PPN rumah DTP. Dalam pendaftaran tersebut, PKP harus mengisi data dengan benar.

Data yang dibutuhkan untuk memanfaatkan insentif PPN DTP di antaranya nama pengembang, NPWP badan usaha, e-mail yang sesuai dengan data pajak, dan alamat pengembang. Setelah data terisi, PKP dapat mengklik "daftar" sehingga pendaftarannya diproses.

Baca Juga:
Besok Siang, Telepon dan Live Chat Kring Pajak Dihentikan Sementara

Untuk diketahui, PMK 6/2022 mengatur perpanjangan pemberian insentif PPN rumah DTP hingga masa pajak September 2022.

Pemerintah memberikan insentif PPN DTP 50% atas penjualan rumah paling tinggi Rp2 miliar, sedangkan insentif PPN DTP 25% berlaku atas penjualan rumah dengan harga di atas Rp2 miliar sampai dengan Rp 5 miliar.

Pasal 8 ayat (2) PMK 6/2022 juga menyebut sejumlah keterangan yang harus disertakan dalam proses pendaftaran meliputi perincian atas jumlah ketersediaan rumah tapak dan satuan rumah susun yang sudah jadi 100% dan siap diserahterimakan atau pekerjaan sudah selesai.

Baca Juga:
Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Kemudian, PKP juga harus menyampaikan perincian atas jumlah ketersediaan rumah yang masih dalam proses pembangunan yang siap diserahterimakan atau pekerjaan sudah selesai dalam periode insentif, serta perkiraan harga jual rumah yang siap diserahterimakan.

Nanti, Kementerian PUPR dan/atau badan pengelola tabungan perumahan rakyat akan menyampaikan data pendaftaran paling lambat 7 April 2022 kepada Ditjen Pajak, Ditjen Anggaran, dan Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu. Penyampaian data disampaikan secara daring ataupun luring.

Setelah melakukan pendaftaran, PKP yang melakukan penyerahan rumah wajib membuat faktur pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan dan laporan realisasi PPN DTP.

Baca Juga:
Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Faktur pajak harus diisi secara lengkap dan benar, termasuk identitas pembeli berupa nama pembeli dan NPWP atau nomor induk kependudukan (NIK).

Faktur pajak tersebut juga harus dilengkapi informasi berupa kode identitas rumah pada pengisian kolom nama barang. Faktur pajak yang dilaporkan dalam surat pemberitahuan masa PPN oleh PKP yang melakukan penyerahan rumah juga merupakan laporan realisasi PPN DTP. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Hendrik YB 11 Agustus 2022 | 06:55 WIB

yth, bpk/ibu, kami pt suvarnadwipa ss adalah pengembang baru. kami tidak mengetahui utk mendapatkan insentif ppn harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. kami mohon diberi dispensasi utk mendapatkan fasilitas insentif ppn 50% tersebut. hormat kami Hendrik YB

Hendrik YB 11 Agustus 2022 | 06:55 WIB

yth, bpk/ibu, kami pt suvarnadwipa ss adalah pengembang baru. kami tidak mengetahui utk mendapatkan insentif ppn harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. kami mohon diberi dispensasi utk mendapatkan fasilitas insentif ppn 50% tersebut. hormat kami Hendrik YB

Hendrik YB 11 Agustus 2022 | 06:55 WIB

yth, bpk/ibu, kami pt suvarnadwipa ss adalah pengembang baru. kami tidak mengetahui utk mendapatkan insentif ppn harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. kami mohon diberi dispensasi utk mendapatkan fasilitas insentif ppn 50% tersebut. hormat kami Hendrik YB

Hendrik YB 11 Agustus 2022 | 06:55 WIB

yth, bpk/ibu, kami pt suvarnadwipa ss adalah pengembang baru. kami tidak mengetahui utk mendapatkan insentif ppn harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. kami mohon diberi dispensasi utk mendapatkan fasilitas insentif ppn 50% tersebut. hormat kami Hendrik YB

Hendrik YB 11 Agustus 2022 | 06:55 WIB

yth, bpk/ibu, kami pt suvarnadwipa ss adalah pengembang baru. kami tidak mengetahui utk mendapatkan insentif ppn harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. kami mohon diberi dispensasi utk mendapatkan fasilitas insentif ppn 50% tersebut. hormat kami Hendrik YB

Hendrik YB 11 Agustus 2022 | 06:55 WIB

yth, bpk/ibu, kami pt suvarnadwipa ss adalah pengembang baru. kami tidak mengetahui utk mendapatkan insentif ppn harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. kami mohon diberi dispensasi utk mendapatkan fasilitas insentif ppn 50% tersebut. hormat kami Hendrik YB

Hendrik YB 11 Agustus 2022 | 06:55 WIB

yth, bpk/ibu, kami pt suvarnadwipa ss adalah pengembang baru. kami tidak mengetahui utk mendapatkan insentif ppn harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. kami mohon diberi dispensasi utk mendapatkan fasilitas insentif ppn 50% tersebut. hormat kami Hendrik YB

Hendrik YB 11 Agustus 2022 | 06:55 WIB

yth, bpk/ibu, kami pt suvarnadwipa ss adalah pengembang baru. kami tidak mengetahui utk mendapatkan insentif ppn harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. kami mohon diberi dispensasi utk mendapatkan fasilitas insentif ppn 50% tersebut. hormat kami Hendrik YB

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:45 WIB PENGADILAN PAJAK

Patuhi MK, Kemenkeu Bersiap Alihkan Pembinaan Pengadilan Pajak ke MA

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB KPP MADYA TANGERANG

Lokasi Usaha dan Administrasi Perpajakan WP Diteliti Gara-Gara Ini

Rabu, 24 April 2024 | 15:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

DJP: 13,57 Juta WP Sudah Laporkan SPT Tahunan hingga 23 April 2024