WISUDA AKBAR PKN STAN

Sri Mulyani: Reformasi Perpajakan Butuh 'Darah Baru'

Redaksi DDTCNews | Kamis, 18 Oktober 2018 | 11:50 WIB
Sri Mulyani: Reformasi Perpajakan Butuh 'Darah Baru'

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berfoto bersama beberapa wisudawan PKN STAN. (Foto: DDTCNews)

SERPONG, DDTCNews – Sebagian lulusan Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN diharapkan bisa menjadi ‘darah baru’ dalam agenda reformasi perpajakan yang tengah berlangsung.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam wisuda 5.633 mahasiswa PKN STAN pada hari ini, Kamis (18/10/2018). Menurutnya, reformasi perpajakan membutuhkan suntikan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.

“Kita sedang lakukan reformasi perpajakan dan butuh ‘darah baru’ untuk melakukan hal tersebut, baik yang berasal dari lulusan PKN STAN maupun universitas terbaik lainnya,” katanya.

Baca Juga:
Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menekankan pentingnya aspek penerimaan perpajakan dalam pengelolaan keuangan negara. Hal ini tidak lain karena sebagian mayoritas dana untuk pembangunan negara (APBN) berasal dari setoran perpajakan.

Oleh karena itu, sebagai tulang punggung pengelolaan negara, setiap personel harus memiliki integritas dalam menjalankan tugas. Apalagi, ada banyak tantangan yang akan dihadapi, baik domestik maupun eksternal.

“Tantangan yang ada harus dihadapi. Pada saat ini kita akan mengelola ekonomi Indonesia di tengah dinamika global yang tidak mudah,” ungkapnya.

Baca Juga:
Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Tantangan dari domestik, paparnya, terkait dengan kapabilitas memanfaatkan bonus demografi untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini, pengelolaan keuangan harus dialamatkan untuk menjawab tantangan tersebut.

“Bonus demografi menjadikan peranan generasi muda sangat penting untuk meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, kebijakan untuk meningkatkan SDM adalah suatu keharusan,” tandasnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 13:39 WIB PENERIMAAN PAJAK

Efek Harga Komoditas, PPh Badan Terkontraksi 29,8% di Kuartal I/2024

BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 10:03 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Wajib Pajak Siap-Siap Ditunjuk DJP, Ikut Uji Coba Coretax System

Sabtu, 27 April 2024 | 10:00 WIB PENDAPATAN DAERAH

Mendagri Minta Pemda Ambil Terobosan Demi Tingkatkan PAD

Sabtu, 27 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

RKP 2025 Disusun Meski RPJPN Belum Diundangkan, Ini Alasan Bappenas

Sabtu, 27 April 2024 | 09:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Meski Lewat Tenggat Waktu, DJP Minta WP OP Tetap Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda