JAKARTA, DDTCNews - Kongres Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (Ikanas STAN) yang berlangsung pada Sabtu, 6 Desember 2025, lalu menghasilkan pemimpin baru yang akan menakhodai Ikanas STAN periode 2025 hingga 2028.
Di bawah kepemimpinan Muhammad Fajar Putranto dan Hermin Rachmawati, Ikanas STAN menyiapkan program-program yang transformatif. Seluruh alumni STAN bakal turut serta dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan memperkuat kontribusi mereka bagi pembangunan nasional.
"Dengan basis lebih dari 80.000 alumni yang tersebar di Indonesia dan luar negeri, Ikanas STAN siap menjadi motor penggerak transformasi digital dan pembangunan berkelanjutan," kata Fajar dalam keterangan pers Ikanas STAN yang diterima DDTCNews, Selasa (9/12/2025).
Salah satu program unggulan Ikanas STAN yang segera dieksekusi adalah Business Ready (B-READY). Fajar menuturkan bahwa PKN STAN memiliki lebih dari 80.000 alumni yang berkiprah di berbagai sektor, termasuk pegawai pemerintah, pengusaha, praktisi, maupun akademisi.
Menurutnya, hal itu menjadi kekuatan bagi Ikanas STAN untuk berkontribusi mengembangkan organisasi yang berdaya dalam mewujudkan transformasi digital dan pembangunan berkelanjutan.
"Untuk 100 hari ke depan, kami akan melakukan konsolidasi internal, memperbaiki struktur yang perlu dibenahi dan merekatkan kembali anggota yang berjumlah besar ini, 80.000 yang aktif sebagai ASN maupun pengusaha. Alumni kita juga memiliki kualifikasi yang tinggi, mostly mengenyam pendidikan S-2 sampai S-3 ke luar negeri. Jadi, kita coba melihat potensi itu," ungkap Fajar.
Dengan kekuatan alumni yang tersebar luas, Fajar optimistis Ikanas STAN dapat membantu pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui berbagai program transformatif. Fajar dan Hermin akan mengadopsi Business Ready (B-READY) dari World Bank, yakni sebuah program yang menilai lingkungan bisnis secara lebih komprehensif dengan fokus pada kualitas regulasi dan efisiensi layanan publik untuk mendorong pengembangan sektor swasta, menciptakan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi.
"Nanti mungkin kita buat di level provinsi, itu belum ada. Karena anggota Ikanas STAN tersebar di Indonesia, bahkan di luar negeri. Itu bisa bantu di area tersebut," imbuh Fajar.
Selain itu, Fajar juga akan membawa Ikanas STAN sebagai Think Tank dan Knowledge Hub. Fokusnya adalah pengembangan riset hingga penyelenggaraan high-level symposium. Ikanas STAN, imbuhnya, akan menjaring ide dan gagasan seluruh alumni mengenai transformasi digitalisasi, seperti pengembangan website.
"Karena basis alumni kita itu akuntansi dan ekonomi, jadi aku pikir think tank Ikanas STAN itu mesti kita elevate lagi. Mungkin yang terpikir, bagaimana caranya kita bikin call for paper buat masalah di Indonesia, terus kita buat high-level symposium," katanya.
Hal tersebut tertuang dalam kerangka besar program Ikanas Knowledge Hub sebagai wadah pemikiran para alumni untuk berkontribusi melalui riset dan analisis.
Secara komprehensif, Fajar membawa visi membangun jejaring profesional Ikanas STAN dengan program-program konkret. Misalnya, database komprehensif usaha dan profesi alumni untuk memudahkan kolaborasi, pertemuan rutin alumni di berbagai wilayah untuk memperkuat jejaring, program pendampingan alumni senior untuk alumni muda dalam pengembangan karir, serta platform untuk mempertemukan peluang bisnis antar alumni.
Dalam visi dan misinya, Fajar dan Hermin mengusung program Ikanas Berkelanjutan yang mendorong para alumni mempersiapkan diri menghadapi isu global terkait sustainability, seperti perkembangan Environmental, Social, and Governance (ESG), green economy, dan percepatan transformasi digital.
Program ini dirancang untuk memastikan alumni STAN tetap relevan dan kompetitif di tengah perubahan global yang cepat, sekaligus berkontribusi dalam pencapaian target pembangunan berkelanjutan Indonesia.
"Kami akan bekerja sama dengan perguruan tinggi. Mohon dukungan teman-teman dan apabila ada masukan dapat disampaikan," tambah Hermin.
Dengan rangkaian program transformatif ini, Ikanas STAN periode 2025-2028 bertekad untuk tidak hanya menjadi wadah silaturahmi, tetapi juga menjadi katalis perubahan yang memberikan dampak nyata bagi kemajuan bangsa. (sap)
