Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak pertambahan nilai atau pajak penjualan atas barang mewah (PPN/PPnBM) senilai Rp239,98 triliun sampai dengan April 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut kinerja penerimaan PPN/PPnBM tersebut tumbuh 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Menurutnya, realisasi tersebut juga setara dengan 32,3% dari target.
"PPN dan PPnBM yang dalam hal ini mencapai Rp239,9 triliun atau 32,3% dari target. Masih tumbuh 24,9% atau nyaris 25%," katanya, dikutip pada Selasa (23/5/2023).
Sri Mulyani menuturkan realisasi penerimaan PPN dalam negeri tumbuh 39% hingga April 2023. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan PPN dalam negeri pada periode yang sama 2022 sebesar 37%.
Meski demikian, realisasi penerimaan PPN dalam negeri secara bulanan mengalami kontraksi 11% karena adanya peningkatan restitusi serta pergeseran pembayaran PPN mengingat pada 30 April 2023 bertepatan dengan hari libur.
Untuk PPN impor, lanjut Sri Mulyani, kinerja penerimaannya tumbuh 3,8%, Angka tersebut melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mencapai 40,2%. Adapun kontribusi PPN impor mencapai 11,8% terhadap penerimaan pajak.
Sama halnya dengan kinerja penerimaan PPN dalam negeri, penerimaan dari PPN impor pada April 2023 turun 15% ketimbang bulan sebelumnya.
"Ini terutama karena pembayaran PPN, di mana bulan April banyak sekali cuti dan liburnya. Mungkin nanti akan lihat di Mei akan mulai pulih kembali sehingga kontraksi ini tidak perlu diinterpretasikan secara alarm. Namun, kami tetap waspada," ujarnya. (rig)