PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2021 Melambat

Dian Kurniati
Jumat, 06 Agustus 2021 | 10.12 WIB
Sri Mulyani Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2021 Melambat

Ilustrasi. Pengunjung berada di pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (4/8/2021). Pemprov DKI Jakarta menegaskan pusat perbelanjaan atau mal masih belum boleh beroperasi selama penyesuaian aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, kecuali akses untuk pegawai toko yang melayani penjualan online dengan maksimal tiga orang setiap toko. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
 

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV/2021 akan melambat atau tidak akan setinggi kuartal II/2021 yang mencapai 7,07%.

Sri Mulyani mengatakan ekonomi kuartal II/2021 tumbuh tinggi karena faktor technical rebound akibat baseline yang rendah pada kuartal II/2020 dan pelonggaran mobilitas masyarakat. Memasuki kuartal III/2021, pertumbuhan ekonomi diproyeksi akan lebih rendah.

“Kami masih berharap antara 5,7% dengan 4,0% untuk triwulan III. Ini sebuah tantangan karena kami hanya bisa melakukan apabila [virus Corona varian] Delta bisa dikendalikan dan mobilitas serta kegiatan ekonomi mulai bisa berjalan secara normal kembali," katanya melalui konferensi video, Kamis (6/8/2021).

Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan terus berupaya menjaga momentum pertumbuhan yang ada pada kuartal II/2021. Berbagai sumber daya, seperti dana pemulihan ekonomi nasional, akan tetap dioptimalkan pada kuartal III dan IV/2021.

Di sisi lain, pemerintah terus mewaspadai varian Delta yang menyebabkan penambahan kasus Covid-19 di Indonesia. Oleh karena itu, penanganan pandemi dari sisi kesehatan akan terus ditingkatkan, serta vaksinasi untuk masyarakat diakselerasi.

Menurut Sri Mulyani, risiko penyebaran varian Delta juga terjadi di seluruh dunia. Alasannya, naiknya kasus Covid-19 juga akan berdampak pada mobilitas dan kegiatan perdagangan global.

"Karena demand atau konsumsi sangat tergantung kepada mobilitas dan aktivitas masyarakat. Ini juga bisa mempengaruhi ekspor kita kalau varian Delta menjalar ke seluruh dunia, terutama negara tujuan ekspor," ujarnya.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pertumbuhan ekonomi pada 2021 akan berkisar 3,7%-4,5%. Pada bulan-bulan terakhir 2021, pemerintah akan mengupayakan serapan anggaran PEN lebih cepat dibandingkan dengan tahun lalu.

"Tentu pemerintah mendorong beberapa langkah strategis seperti menjaga anggaran yang menjadi engine utama dan serapan anggarannya diharapkan lebih tinggi dari tahu lalu," katanya. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.