FILIPINA

Setoran Pajak Judi Online Diprediksi Anjlok 50% Tahun Ini

Dian Kurniati | Senin, 08 Maret 2021 | 10:15 WIB
Setoran Pajak Judi Online Diprediksi Anjlok 50% Tahun Ini

Ilustrasi. (DDTCNews)

MANILA, DDTCNews – Otoritas pajak Filipina (Bureau of Internal Revenue/BIR) memprediksi penerimaan pajak dari usaha judi online atau Philippine Offshore Gaming Operators (POGO) anjlok hampir 50% tahun ini.

Wakil Komisaris BIR Arnel Guballa mengatakan proyeksi penerimaan pajak dari POGO tahun ini mencapai P3,92 miliar atau setara dengan Rp1,15 triliun. Target itu susut 45,4% dari realisasi tahun lalu P7,18 miliar atau setara dengan Rp2,1 triliun.

"Hal ini juga didasarkan pada penerimaan pajak pada Januari yang hanya P327,2 juta [setara dengan Rp96,1 miliar], turun 69% dari tahun lalu dan dikalikan dengan 12 bulan," katanya, dikutip Senin (8/3/2021).

Baca Juga:
DPR Ini Usulkan Insentif Pajak untuk Toko yang Beri Diskon ke Lansia

Guballa menilai DPR dan senat harus membuat kebijakan yang mendorong POGO membayar pajak lebih besar kepada negara. DPR sebenarnya tidak tinggal diam. Baru-baru ini, mereka mengusulkan pajak waralaba sebesar 5% dari penerimaan permainan kotor POGO.

Selain itu, DPR juga mengusulkan karyawan asing yang bekerja di POGO dikenakan potongan pajak penghasilan 25% apabila memiliki penghasilan setidaknya P600.000 atau setara dengan Rp176,3 juta per tahun.

Tarif pajak itu awalnya disahkan di bawah UU Bayanihan untuk Pemulihan Ekonomi, tetapi POGO maju ke Mahkamah Agung untuk membatalkannya.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Usul Insentif Pajak untuk Warga yang Adopsi Hewan Liar

"Setelah warga negara asing memperoleh visa kerja mereka, warga negara asing ini harus dikenakan pajak seperti warga negara Filipina biasa atau pegawai warga asing residen," ujarnya.

Senada, Presiden Senat Pro Tempore Ralph Recto sepakat POGO harus berkontribusi lebih besar terhadap penerimaan negara. Menurutnya, sektor industri itu bisa menyumbang penerimaan pajak P65 miliar atau setara dengan Rp19,1 triliun.

"RUU pajak POGO adalah langkah prioritas Dewan Pertimbangan Pembangunan Eksekutif Legislatif untuk meningkatkan penerimaan negara," tuturnya seperti dilansir cnnphilippines.com.

Baca Juga:
Jika Batalkan 2 Pilar OECD, UN Tax Convention Tak Akan Disahkan Eropa

Sementara itu, Manajer Senior Philippine Amusement and Gaming Corporation (PAGCOR) Victor Padilla menyebutkan saat ini hanya terdapat 38 pemegang lisensi POGO yang beroperasi, dari semula 61 perusahaan sebelum pandemi Covid-19.

Menurutnya, POGO terpaksa menutup operasional karena kebijakan lockdown pada 2020. Perusahaan POGO baru diizinkan dibuka pada Mei 2020, tetapi mereka harus melunasi semua pajak yang belum dibayar kepada BIR. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 29 Maret 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Beli Rumah Sangat Mewah di KEK Pariwisata Bebas PPh, Perlu SKB?

Jumat, 29 Maret 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jumlah Pemudik Melonjak Tahun ini, Jokowi Minta Warga Mudik Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perubahan Kode KLU Wajib Pajak Bisa Online, Begini Caranya

Jumat, 29 Maret 2024 | 13:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pajak Air Tanah dalam UU HKPD?

Jumat, 29 Maret 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perlakuan PPh atas Imbalan Sehubungan Pencapaian Syarat Tertentu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:30 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Disusun, Pedoman Soal Jasa Akuntan Publik dan KAP dalam Audit Koperasi