Ilustrasi. (DDTCNews)
ABU DHABI, DDTCNews – Uni Emirat Arab dan Israel secara resmi memulai pembahasan perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) dan perjanjian investasi bersama.
Wakil Menteri Keuangan Uni Emirat Arab Younis Haji Al-Khoori mengatakan perjanjian investasi dan P3B antara Uni Emirat Arab dan Israel merupakan perjanjian investasi serta P3B pertama yang dijalin oleh Israel dengan negara Arab.
"P3B dengan Israel akan memperkuat kerja sama Uni Emirat Arab dengan partner strategis. Hal ini akan meningkatkan daya saing ekonomi dan daya tarik investasi Uni Emirat Arab di internasional," ujar Al-Khoori, dikutip Senin (19/10/2020).
Dia menyatakan Uni Emirat Arab dan Israel sudah mencapai kesepakatan awal dalam negosiasi P3B tersebut dalam pertemuan yang diselenggarakan pada 12 hingga 14 Oktober 2020.
Terdapat beberapa poin yang disepakati oleh kedua yurisdiksi dalam perjanjian investasi dan P3B. Kedua negara sepakat meminimalisasi risiko-risiko nonkomersial dalam investasi seperti nasionalisasi, penyitaan, pembekuan aset, hingga minimalisasi praktik penggeseran laba.
Seperti dilansir zawya.com, P3B dan perjanjian investasi antara Uni Emirat Arab dan Israel merupakan tindak lanjut dari dibukanya hubungan diplomatik antara kedua negara pada 13 Agustus 2020.
Dibukanya hubungan diplomatik antara Uni Emirat Arab dan Israel dilatarbelakangi oleh hubungan bilateral yang sudah terbangun erat antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir ini meski dilaksanakan secara informal.
Sebagai bagian dari dimulainya hubungan diplomatik dari kedua negara, Israel bersepakat untuk menunda aktivitas pendudukan wilayah Tepi Barat (West Bank) Palestina dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. (rig)