KINERJA FISKAL

Posisi Utang Pemerintah Capai Rp7.855,53 Triliun Hingga Juli 2023

Dian Kurniati | Kamis, 17 Agustus 2023 | 10:00 WIB
Posisi Utang Pemerintah Capai Rp7.855,53 Triliun Hingga Juli 2023

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp7.855,53 triliun hingga Juli 2023.

Laporan APBN Kita edisi Agustus 2023 menyatakan rasio utang pemerintah tersebut sebesar 37,78% terhadap produk domestik bruto (PDB). Rasio utang ini mengalami penurunan dibandingkan posisi akhir Juni 2023 yang sebesar 37,93% PDB.

"Rasio utang tersebut menurun dibandingkan bulan lalu dan dibandingkan per akhir tahun 2022, dan berada di batas aman (jauh di bawah 60% PDB), sesuai UU 17/2003 tentang Keuangan Negara," bunyi laporan APBN Kita, dikutip pada Kamis (17/8/2023).

Baca Juga:
Sri Mulyani Minta Ditjen Anggaran Ikuti Perkembangan Gepolitik dan AI

Laporan APBN Kita menyatakan rasio utang tersebut juga sejalan dengan Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah 2023-2026 di kisaran 40% PDB.

Di sisi lain, sejumlah lembaga pemeringkat utang telah mengakui kredibilitas pengelolaan utang pemerintah. Pada 25 Juli lalu, Rating and Investment Information, Inc. (R&I) telah menaikkan outlook Indonesia menjadi positif dari stabil dan mengafirmasi Sovereign Credit Rating di BBB+.

Pemerintah pun menegaskan senantiasa melakukan pengelolaan utang secara hati-hati dengan risiko yang terkendali melalui komposisi yang optimal, baik terkait mata uang, suku bunga, maupun jatuh tempo.

Baca Juga:
Pacu Ekonomi di Negara Ini, DPR Minta Target Pajak Bisa Tumbuh 21%

Sejalan dengan kebijakan umum pembiayaan utang untuk mengoptimalkan sumber pembiayaan dalam negeri dan memanfaatkan utang luar negeri sebagai pelengkap, komposisi utang pemerintah didominasi oleh utang domestik yaitu 72,42%.

Sementara berdasarkan instrumen, komposisi utang pemerintah mayoritas berupa SBN yang mencapai 88,92%. Selain itu, pemerintah mengutamakan pengadaan utang dengan tenor menengah-panjang dan melakukan pengelolaan portofolio utang secara aktif.

"Per akhir Juli 2023, profil jatuh tempo utang Indonesia terbilang cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo (average time maturity/ATM) di kisaran 8 tahun," bunyi laporan tersebut.

Baca Juga:
Sri Mulyani Bakal Sampaikan KEM-PPKF 2025 ke DPR pada Pekan Depan

Pengelolaan utang pemerintah melalui penerbitan SBN terus diupayakan. Sejalan dengan hal tersebut, kepemilikan investor individu dalam SBN domestik terus mengalami peningkatan dari 2,95% pada 2019 menjadi 6,93% pada akhir Juli 2023.

Selanjutnya, guna meningkatkan efisiensi pengelolaan utang dalam jangka panjang, pemerintah terus berupaya mendukung terbentuknya pasar SBN domestik yang dalam, aktif, dan likuid. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 17 Mei 2024 | 11:30 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Sri Mulyani Minta Ditjen Anggaran Ikuti Perkembangan Gepolitik dan AI

Kamis, 16 Mei 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Bakal Sampaikan KEM-PPKF 2025 ke DPR pada Pekan Depan

Kamis, 16 Mei 2024 | 09:05 WIB LAYANAN BEA DAN CUKAI

Lapor ke Jokowi, Sri Mulyani Janjikan Perbaikan Layanan Bea Cukai

BERITA PILIHAN