Ilustrasi.
WASHINGTON, DDTCNews – Senator Amerika Serikat (AS) mulai memperkenalkan rancangan undang-undang (RUU) yang menolak pengkreditan pajak luar negeri atas pembayaran pajak kepada Rusia.
Senator AS Ron Wyden dan Rob Portman menyatakan wajib pajak AS seharusnya tidak membayar pajak kepada Rusia. Alasannya, dana tersebut dapat digunakan untuk menyubsidi mesin perang Rusia dalam melawan Ukraina.
“Wajib pajak Amerika seharusnya tidak menyubsidi mesin perang Rusia,” kata Wyden dan Portman dalam pernyataan Bersama, dikutip pada Minggu (22/5/2022)
Saat ini, perang antara Rusia dengan Ukraina masih berlangsung. AS yang turut terlibat dalam konflik kedua negara tersebut pun membentuk RUU yang menolak pengkreditan pajak luar negeri atas perusahaan yang membayar pajaknya kepada Rusia.
Seperti dilansir financialregnews.com, RUU tersebut merupakan bentuk dukungan AS terhadap Ukraina sekaligus wujud pertentangan terhadap aksi Rusia dalam memerangi Ukraina. Kini, RUU tersebut tengah ditinjau oleh para pemangku kepentingan dan beberapa pakar.
Apabila RUU tersebut disahkan, perusahaan AS yang melakukan pembayaran pajak ke Rusia akan menghadapi pemajakan berganda. Hal ini dikarenakan pajak yang telah dibayarkan ke Rusia tidak dapat dikreditkan sehingga dipajaki kembali oleh AS.
“Jika perusahaan memilih tetap melakukan bisnis di Rusia dan membayar pajak kepada pemerintah Putin, mereka harus kehilangan kredit pajak luar negeri dan pengurangan pajak yang dibayarkan ke Rusia di AS,” ujar para senator AS.
Sampai sejauh ini, AS telah memiliki 4 daftar negara yang atas pembayaran pajaknya dianggap tidak memenuhi syarat untuk dijadikan kredit pajak luar negeri. Keempat negara yang dimaksud ialah Korea Utara, Iran, Suriah, dan Sudan. (rig)