Ilustrasi.
TOKYO, DDTCNews - Otoritas pajak Jepang, National Tax Agency (NTA) meluncurkan kampanye Sake Viva! guna mendorong masyarakat berusia 20 hingga 39 tahun untuk mengonsumsi minuman beralkohol.
Kampanye tersebut dilakukan lantaran konsumsi minuman beralkohol oleh penduduk pada lapisan umur tersebut mengalami penurunan sehingga berdampak terhadap penerimaan pajak.
"Pangsa pasar minuman beralkohol menyusut akibat penurunan angka kelahiran, penuaan populasi, dan perubahan gaya hidup masyarakat akibat Covid-19," tulis NTS dalam laman resmi kampanye Sake Viva! tersebut, dikutip pada Selasa (23/8/2022).
Berdasarkan catatan NTA, konsumsi alkohol tercatat menurun dari 100 liter per orang per tahun pada 1995 menjadi 75 liter per orang per tahun pada 2020.
Berdasarkan catatan Kirin, pabrikan bir asal Jepang, konsumsi bir per orang pada 2020 tercatat hanya sebanyak 55 botol atau menurun 9,1% dibandingkan dengan 2019.
Akibat turunnya konsumsi, kontribusi pajak atas minuman beralkohol terhadap penerimaan pajak secara umum terus merosot.
Pada 2020, pajak atas minuman beralkohol hanya berkontribusi sebesar 1,7% terhadap penerimaan. Pada 2011, kontribusi pajak atas minuman beralkohol tercatat masih mampu mencapai 3%, sedangkan pada 1980 mampu mencapai 5%.
Dalam kampanye Sake Viva! yang diselenggarakan hingga 9 September 2022 tersebut, otoritas pajak mengundang masyarakat untuk mengajukan ide-ide promosi yang dapat mendorong masyarakat untuk mengonsumsi minuman beralkohol.
Pada 10 November, NTA akan memberikan penghargaan kepada para finalis dan akan mendukung ide promosi yang dirancang oleh para pemenang. (rig)