Suasana Terminal Regional Daya di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (23/5/2020) sepi penumpang akibat pandemi virus Corona. Berbagai kegiatan ekonomi di Sulsel juga terhenti dan mengakibatkan penerimaan pajak daerah anjlok sekitar 50%. (ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/wsj)
MAKASSAR, DDTCNews - Data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat penurunan penerimaan pajak daerah yang tajam pada Mei 2020 akibat pandemi virus Corona.
Kepala Bidang Pendapatan Asli Daerah Bapenda Sulsel Dharmayani Mansur mengatakan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penularan virus Corona telah menyebabkan berbagai kegiatan ekonomi terhenti. Akibatnya, penerimaan pajak ikut anjlok sekitar 50%.
"Pemasukan pajak sangat anjlok pada masa penerapan PSBB bulan Mei lalu," katanya, Senin (8/6/2020).
Dharmayani mengatakan penerimaan pajak di Sulsel pada situasi normal bisa mencapai Rp5 hingga Rp6 miliar per hari. Namun pada bulan Mei lalu, penerimaan pajaknya hanya berada sekitar Rp2 hingga Rp3 miliar per hari.
Meski demikian, Dharmayani menyebut penerimaan pada sepekan pertama Juni mulai menunjukkan peningkatan. Meski tak memerinci, dia berharap penerimaan bulan Juni akan lebih baik ketimbang bulan sebelumnya.
"Memasuki bulan Juni ini mulai mengalami peningkatan, semoga bisa terus naik," katanya.
Di sisi lain, Pemprov Sulsel juga membebaskan denda pajak kendaraan bermotor mulai bulan Januari hingga bulan Juni 2020 untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi.
Dharmayani mengatakan pembebasan denda pajak kendaraan tersebut dilakukan untuk memberikan kelonggaran wajib pajak di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, yang menerapkan PSBB.
"Kami berharap beban masyarakat khususnya wajib pajak bisa berkurang dengan adanya penghapusan denda pajak, serta mereka tidak perlu khawatir jatuh tempo pajaknya," ujarnya seperti dilansir fajar.co.id.
Menurutnya, Pemprov Sulsel juga akan menimbang perpanjangan program bebas denda pajak kendaraan jika diperlukan. Namun, perpanjangan waktu pembebasan pajak itu sangat tergantung dengan perkembangan masa darurat pandemi virus Corona. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.