PEREKONOMIAN INDONESIA

Kuartal III, Bank Indonesia: Kinerja Manufaktur Diprediksi Membaik

Muhamad Wildan | Senin, 13 Juli 2020 | 15:27 WIB
Kuartal III, Bank Indonesia: Kinerja Manufaktur Diprediksi Membaik

Pekerja melakukan uji coba pada mesin pengolah makanan otomatis buatannya sebelum di ekspor ke Australia, Myanmar dan Malaysia di sebuah industri manufaktur sub sektor mesin di Purwantoro, Malang, Jawa Timur, Selasa (23/6/2020). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.

JAKARTA, DDTCNews—Bank Indonesia memprediksi kinerja manufaktur akan membaik pada kuartal III/2020 dengan angka Prompt Manufacturing Index (PMI) sebesar 45,72% atau lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya 28,5%.

“Pada kuartal III/2020, kinerja industri pengolahan diperkirakan membaik meski masih tetap pada fase kontraksi atau di bawah 50%,” tulis Bank Indonesia (BI) pada laporannya, dikutip Senin (13/7/2020).

Dari aspek indikator pembentuk PMI, perbaikan akan terlihat dari volume pesanan barang input dan volume produksi. Indeks volume pesanan barang input akan meningkat menjadi 48,72%. Lalu, indeks volume produksi meningkat menjadi 47,98%

Baca Juga:
Dirjen Anggaran Sebut Surplus APBN 2024 Tak Bakal Setinggi Tahun Lalu

Dari aspek sektor usaha, kinerja seluruh subsektor manufaktur sepanjang kuartal III/2020 diprediksi meningkat meski masih berada pada fase kontraksi.

Beberapa sub sektor dengan indeks PMI-BI tertinggi pada periode tersebut adalah pupuk, kimia dan barang dari karet (49,65%) serta makanan, minuman dan tembakau (48,42%).

Membaiknya kinerja subsektor makanan, minuman dan tembakau diperkirakan karena pelonggaran pembatasan di sejumlah daerah dan masuknya era normal baru sehingga mendorong permintaan masyarakat.

Baca Juga:
Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

PMI-BI adalah indeks komposit yang memberikan gambaran umum mengenai kondisi sektor manufaktur Indonesia dengan berlandaskan pada lima indikator antara lain volume produksi, pesanan barang input, persediaan, tenaga kerja, dan kecepatan penerimaan barang input.

Indeks PMI-BI di atas 50% memberikan gambaran sektor manufaktur sedang berekspansi. Sedangkan, skor indeks di bawah 50% menunjukkan sinyal adanya tren kontraksi atas kegiatan dunia usaha. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara

Jumat, 26 April 2024 | 13:39 WIB PENERIMAAN PAJAK

Efek Harga Komoditas, PPh Badan Terkontraksi 29,8% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 13:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tinggal 4 Hari, DJP: WP Badan Jangan Sampai Telat Lapor SPT Tahunan