ANEKDOT PAJAK

Kisah Dulbahar, Dulmaton, dan Dulkenyot

Redaksi DDTCNews
Selasa, 22 Januari 2019 | 16.15 WIB

DULBAHAR, Dulmaton, dan Dulkenyot adalah teman nongkrong. Mereka meninggal bersama gara-gara ketabrak kereta. Lalu, Dulbahar diberitahu bahwa ia telah menipu dalam melaporkan pajak penghasilannya. Karena itu, ia dihukum untuk bisa masuk surga.

Hukumannya adalah tidur dengan seorang perempuan bodoh yang jelek selama 5 tahun. Dulbahar sendiri merasa, hukuman tersebut adalah harga yang kecil untuk membayar keabadiannya di surga. Jadi, dia pergi dengan perempuan itu, dan berpura-pura bahagia.

Saat Dulbahar sedang jalan-jalan bersama perempuannya, tiba-tiba ia melihat temannya Dulmaton di depan. Ia sedang bersama seorang perempuan yang bahkan lebih jelek dari dirinya sendiri. Didorong rasa penasaran, ia pun segera bertanya.

“Eh, Dulmaton, apa yang terjadi?” kata Dulbahar sambil terkekeh.
“Kayak enggak tahu saja, kira-kira samalah seperti kau. Saya menipu pajak penghasilan saya, dan menipu pemerintah, padahal uang saya banyak,” jawab Dulmaton.

Mereka berdua lalu menggeleng-gelengkan kepala untuk memahami dan berpikir bahwa selama 5 tahun ini mereka harus bersama para perempuan itu. Wajah mereka mungkin pas-pasan, tapi mereka harus nongkrong bersama pasangannya untuk menghabiskan waktu.

Lalu Dulbahar, Dulmaton, dan pasangannya masing-masing, berjalan bersama. Tiba-tiba mereka melihat Dulkenyot. Tampaknya, Dulkenyot yang berwajah paling jelek ini sedang bersama seorang perempuan yang tinggi dan cantik sekali, dengan lenggok jalan seperti supermodel.

Tertegun karena penasaran, Dulbahar dan Dulmaton pun segera mendekati Dulkenyot. Mereka bertanya kepada Dulkenyot, bagaimana bisa dia berpasangan dengan dewi yang luar biasa itu, sementara mereka terjebak dengan wanita-wanita yang mengerikan.

“Aku tidak tahu, kawan, tapi pasti aku tidak mengeluh. Ini benar-benar waktu terbaik dalam hidupku. Hanya ada satu hal yang sepertinya tidak bisa kupahami. Setelah setiap kali berhubungan, dia selalu berguling dan bergumam pada dirinya sendiri, “Pajak penghasilan sialan!” (Bsi)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.