Petani melihat kondisi sawah yang mengering di Desa Kedung Kelor, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (17/6/2023). Menurut petani setempat sekitar 20 hektare sawah di daerah tersebut terancam gagal panen akibat kekeringan dan kesulitan air irigasi tiga bulan terakhir. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/nz
MALANG, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung tentang potensi kekeringan parah yang diakibatkan fenomena El Nino pada Agustus 2023 mendatang.Â
Sebagai langkah mitigasi, Jokowi memerintahkan seluruh kepala daerah, termasuk gubernur, wali kota, dan bupati, untuk meningkatkan intensitas penyelenggaraan pasar murah. Keberadaan pasar murah merupakan siasat untuk menekan risiko lonjakan harga sebagai dampak dari penurunan produksi pangan.Â
"Saya telah memerintahkan kepada BUMN, seluruh gubernur, bupati dan walikota untuk perbanyak pasar murah di daerah. Sebanyak-banyaknya," kata Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di Kota Malang, dikutip pada Selasa (25/7/2023).Â
Selain itu, Jokowi juga memerintahkan kepala daerah untuk menyiapkan anggaran bantuan sosial jika masih ada ruang fiskal di APBD.Â
Menurutnya, El Nino tidak boleh dianggap sepele. Alasannya, dampak kekeringan parah yang berpotensi terjadi nanti bisa merembet ke perekonomian nasional. Jokowi belajar dari India dan Vietnam yang sudah lebih dulu mengalami fenomena kekeringan.Â
"Karena di negara lain memengaruhi stok pangan. Di India, mereka sudah stop ekspor beras. Vietnam juga sudah stop enggak ekspor beras. Kita tidak berharap kejadian itu terjadi di negara kita sehingga semua harus disiapkan," kata Jokowi.Â
Hingga saat ini, Jokowi memastikan stok beras di Bulog dan pasokan komoditas pertanian di seluruh daerah masih mencukupi.Â
Adapun Bank Indonesia (BI) juga memperkirakan harga beras dan produk-produk hortikultura berpotensi naik akibat El Nino.
"Kita sudah mencoba memasukkan [El Nino] ke dalam proyeksi inflasi kita. Beberapa negara sudah kena, di Indonesia itu akan mulai sekitar Juli dan paling besar di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sumatera, dan Sulawesi," ujar Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman pada bulan lalu.
Pemerintah pun memproyeksikan inflasi pada tahun ini akan mencapai 3,3% hingga 3,7%. Meski imported inflation mulai mereda, pemerintah masih mengantisipasi potensi kenaikan inflasi akibat perang antara Rusia dan Ukraina serta El Nino. (sap)