KINERJA FISKAL

Jelang Akhir Tahun, Serapan Belanja Pusat Masih Belum Optimal

Muhamad Wildan | Sabtu, 25 November 2023 | 13:00 WIB
Jelang Akhir Tahun, Serapan Belanja Pusat Masih Belum Optimal

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Belanja pemerintah pusat hingga akhir Oktober 2023 tercatat masih senilai Rp1.572,2 triliun, hanya 70% dari target dan terkontraksi sebesar -5,9% bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sisa belanja kementerian dan lembaga (K/L) dan belanja non-K/L yang belum terserap akan dipercepat realisasinya pada November dan Desember 2023.

"Makanya penting pada November dan Desember ini belanja K/L dan non-K/L akan disisir, apakah bisa direalisasi apa yang sudah dipagukan di APBN," ujar Sri Mulyani, dikutip Sabtu (25/11/2023).

Baca Juga:
Posisi Utang Pemerintah Capai Rp8.262,1 Triliun pada Akhir Maret 2024

Secara lebih terperinci, Sri Mulyani mengatakan kontraksi belanja pemerintah pusat pada tahun ini lebih disebabkan oleh rendahnya realisasi belanja non-K/L. Hingga Oktober, realisasi belanja non-K/L baru senilai Rp803,6 triliun atau 64,5% dari target, terkontraksi -12,4%.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Anggaran Isa Rachmatarwata mengatakan penurunan belanja non-K/L disebabkan oleh turunnya pembayaran kompensasi ke Pertamina dan PLN sejalan dengan turunnya harga minyak dan gas (migas).

Realisasi subsidi dan kompensasi listrik hingga Oktober 2023 tercatat mencapai Rp83,4 triliun, sedangkan subsidi dan kompensasi BBM tercatat mencapai Rp97,2 triliun. Adapun realisasi subsidi LPG 3 kg hanya senilai Rp52,2 triliun.

Baca Juga:
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Terkontraksi 4,5% pada Kuartal I/2024

"Pressure kepada Pertamina dan PLN untuk likuiditasnya itu jauh lebih rendah dibanding tahun lalu. Oleh karena itu, kita juga menakar pembayaran kompensasi ini. Jadi itu yang menyebabkan belanja non-K/L lebih rendah dari tahun lalu," ujar Isa.

Berbanding terbalik, belanja K/L hingga Oktober 2023 sesungguhnya mampu bertumbuh sebesar 1,9% dengan realisasi senilai Rp768,7 triliun atau 76,8% dari target. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 30 April 2024 | 09:00 WIB KINERJA FISKAL

Posisi Utang Pemerintah Capai Rp8.262,1 Triliun pada Akhir Maret 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 12:30 WIB PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Terkontraksi 4,5% pada Kuartal I/2024

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

BERITA PILIHAN
Kamis, 02 Mei 2024 | 11:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA PUSAT

Setoran Pajak Hanya Tumbuh 3%, DJP Jakarta Pusat Fokuskan Pengawasan

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS KEPABEANAN

Sederet Kriteria Barang Kiriman Hasil Perdagangan

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:30 WIB PERMENDAG 7/2024

Pembebasan Batasan Impor Kiriman PMI Berlaku Surut Sejak Akhir 2023

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:21 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Piutang Kepabeanan-Cukai Capai Rp46 Triliun, DJBC Optimalkan Penagihan

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:00 WIB APARATUR SIPIL NEGARA

Pendaftaran CASN Akan Dibuka, K/L Diminta Lengkapi Perincian Formasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

DJP: Pengembalian Pembayaran Pajak Hingga Maret 2024 Rp83,51 triliun

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:45 WIB DDTC - SMA 8 YOGYAKARTA

Peringati Hardiknas, SMAN 8 Yogyakarta Gelar Webinar Gratis!