Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mengharapkan pertumbuhan ekonomi dapat terakselerasi seiring dengan upaya percepatan realisasi belanja negara pada kuartal I/2025.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan realisasi belanja negara hingga Maret 2025 mencapai Rp620,3 triliun. Angka itu meningkat 78,1% hanya dalam kurun sebulan, karena belanja di 2 bulan pertama 2025 hanya Rp348,1 triliun.
"Dengan belanja yang sudah cukup besar di bulan Maret, ini memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi kita di triwulan I/2025 yang angkanya akan dilaporkan BPS beberapa hari ke depan," ujarnya, dikutip pada Sabtu (2/5/2025).
Suahasil optimistis percepatan belanja negara pada awal tahun ini dapat menciptakan multiplier effect pada perekonomian nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2025 pada 5 Mei 2025.
Dia kemudian memperinci belanja negara terdiri dari 2 komponen, yaitu belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah. Kinerja kedua komponen belanja ini juga menunjukkan peningkatan 2 kali lipat dalam kurun sebulan.
Belanja pemerintah pusat terealisasi Rp413,2 triliun yang terbagi menjadi belanja kementerian dan lembaga (K/L) senilai Rp196,1 triliun dan belanja non-KL senilai Rp217,1 triliun.
Belanja K/L antara lain digelontorkan untuk belanja pegawai, bantuan sosial, modal dan barang. Sementara untuk belanja non K/L, digunakan untuk pembayaran pensiun, subsidi energi berupa BBM, listrik, elpiji 3 kilogram, listrik, serta subsidi pupuk.
Di sisi lain, terdapat belanja yang ditransfer ke daerah senilai Rp207,1 triliun pada kuartal I/2025.
"Berbagai macam belanja-belanja barang dari APBN ini kita harapkan nanti akan bergulir dan kemudian menciptakan multiplier effect," ucap Suahasil.
Pada UU APBN 2025, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2%. (dik)